Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan ..... ?

1:15:00 pm

Sedang 'asyik-asyiknya' larut dalam kekalutan hidup, gw malah "disuruh" untuk mengasihi orang lain. Apa hubungannya coba? Gw juga nggak ngerti, kenapa nih Tuhan malah menggembar-gemborkan tema "kasih pada sesama" selama beberapa hari belakangan ini.

Awal kisahnya sih gw sebenarnya lagi diterpa badai. (Halahh..)
Gw bingung banget sama TA yang lagi mentok di suatu titik. Suer, gw ga ngerti banget gimana cara ngejalanin plugins ini. Namanya Tiki Wiki. Jadi itu adalah media delivery untuk si Kaltura. Ribet dah jelasin panjang lebar. Screenshot-nya yang pasti kayak begini:

Tiki Wiki

Yang bikin gw gundah gulana tuh, gimana cara mengintegrasikan Sang Tiki dengan Si Kaltura. Misterius banget! Nyari tutorialnya sana-sini, duh (masih) nihil. Gw malah menggila dengan lagu-lagunya Super Junior (yang hampir selalu sukses bikin gw melek saat begadang di pagi buta), terus pelarian tak terencana gw adalah ngintip-ngintip jejaring sosial, berharap ada seorang kawan tak real yang masih hidup dan bisa diajak bercengkrama. Tapi males juga deh ngobrol ama monitor.. jadi kemarin gw liat-liat gambar yang berisi kata-kata bijak, yang kebetulan terpampang di News Feed sebuah web bernama Facebook.

Yeah, untuk kali ini FB ada manfaatnya, walaupun bagi gw pribadi lebih banyak mudaratnya. Contohnya: 
~gw jadi mo tahu urusan orang, 
~waktu habis dengan menurunkan scroll mouse ke bawah, ke bawah, dan terus ke bawah.. hanya untuk melihat sesuatu yang tak lama kemudian dilupakan (karena ga bermutu dan ga relevan dengan hidup gw),
~terus, di dalam alam bawah sadar, gw jadi merasa ada kehidupan lain selain di dunia nyata. Padahal jelas-jelas FB tuh bukan dunia. Kita ga bener-bener tahu dan mengenal orang-orang di situ. Menurut gw, adalah TIDAK normal kalau saat kita lagi ada di dunia nyata dan kita bosen dengan silikon (situasi-lingkungan-kondisi) sekitar, terus dengan mudahnya kita mengalihkan hati, jiwa, dan pikiran kita ke layar HP atau laptop dan bisa ketawa-ketiwi di situ. Absurd lah. Itu bukan dunia yang seharusnya dihidupi manusia, tapi koq ya bisa kita lebih menjadi diri sendiri di situ, bukan di dunia nyata. Bisa sakit jiwa nih para pecandu FB.

Tapi kita sebagai manusia yang diberi akal budi (yang mana tidak dimiliki si FB) pasti bisa mengontrol itu semua. Masa' kalah sama benda mati? Nggak lepel banget ...

Ngomongin soal itu gw jadi cekikikan sendiri. Tadi malem ada temen gw yang update status. Trus isinya rada norak teu puguh gitu deh. Emang ni anak hobi pisan komen-in status, foto, group, all post di dunia dan akhirat lah. 
Selain itu dia gemar tekun dan giat memperbaharui foto profil dan statusnya. Masalahnya, isinya ga berbobot. Contohnya nih, "duh senangnya gw dapet A di mata kuliah xxx. Makasih ya Pak Dosen abacde. Thank you Jesus."
Dibilang negative, ga juga. Isinya ya ucapan syukur sih. Tapi mbok ya apa ga bisa diungkapkan dengan cara laen toh? Apa relevansinya lo dapat nilai A di mata kuliah itu dengan hidup orang-orang yang membacanya. So what geto loh? Penting yah?

Ada seorang dosen yang pernah nanya ke kami, "Kenapa coba, banyak orang yang suka cerita masalah pribadinya di FB? Kalau cerita itu penting dan privacy, seharusnya kan ditulis di diary, trus dikunci rapet-rapet, terus digembok, disembunyiin di bawah kolong ranjang." 

Kami hanya manggut-manggut aja. Emang ni dosen juga termasuk penentang "curhat di jejaring sosial."

Kembali ke cerita temen gw, sebut aja namanya Upin. Si Upin tadi malem update stat, kurang lebih kayak gini: "aduh, kepala gw sakit banget nih.. kena paku waktu betulin atap rumah tetangga seberang."
Nah, di awal bacanya juga gw udah ngerasa irritated. Motivasinya apa? Mo diperhatiin trus ada yang ngobatin? Mo dipuji karena rela berkorban ngebenerin atap tetangganya? Atau dikasihani karena tempurung otaknya diganggu ama paku-paku nakal? Please deh.

Tak lama kemudian, seorang teman lain komen. Ni temen gw sebut aja namanya Ipin. Ipin emang anti banget ama MukaBuku. Dia pernah punya akun FB tapi ga lama kemudian dihapus. Si Ipin komennya begini: "Emang gw harus tau getoh." (mungkin lebih tepat kalo diakhiri dengan tanda tanya).

Jreng jreng jreng.. asem gak sih tu orang? Tapi emang komen itu mewakili otak gw da. Haha.

We wish it was there.

Jadi gw berusaha ga terlalu sering liat News Feed, ato at least, liat sampai 1 menit aja. Trus, langsung Sign Out

Nah, kemaren pas lagi liat-liat gitu, gw menemukan link yang nge-post foto-foto berisi kata-kata bagus. Terus gw tertegun, dan tertegur.

Gambarnya mungkin biasa aja, tapi perhatikan deh kata-katanya.



Sejujurnya kata-kata yang paling menohok (naon artina eta teh?) ada di baris 5 dan 6. I do not define myself by how long a relationship lasted. I define myself by how much I have loved, and been willing to love again.

Terjemahan bebasnya begini kira-kira. Aku tidak terbentuk dari seberapa lama hubungan bertahan. Aku terbentuk dari sebanyak apa aku telah mencintai dan akan mencintai lagi.

Hei, ini yang ngomong orang dunia loh, bukan anak Tuhan.

Dan memang sebetulnya kalau Tuhan mo berbicara sama kita, Dia bisa pake apapun. Bisa melalui hewan, sampah, orang pikasebeleun seantero dunia, atau bintang-bintang di langit. Dan waktu gw baca ini, Tuhan ngomong, "Yenny, kamu harus lebih lembut hati. Kasihilah orang lain tanpa mengharapkan apapun."

Maksudnya tuh begini.
Gw adalah orang yang enggan membangun hubungan dengan sungguh-sungguh.
Mo ada orang sebaik apapun, gw (masih) ogah tuh untuk peduli sama kelanggengan hubungan kita. 
Mungkin nih, ekstrimnya, kalo ada orang yang sungguh-sungguh bilang bahwa dia mengasihi, menyayangi, dan mencintai gw, terus dia udah sampe guling-guling untuk membuktikannya, gw cuma bisa bilang, "Masa sih? Serius loo???"
Walhasil orangnya jadi sakit hati. Hahaha, kena deh dia. Yang penting bukan gw yang disakitin. Lo mo pergi, cari yang laen, bangun hubungan dengan orang laen, sok sana! Silakan aja. Gw terbiasa sendirian. Gw ga butuh lo juga.

Dan keadaan itu menandakan gw sakit. Sakit jiwa tau ga sehhh....
Lha wong, normalnya orang harusnya gak kayak gitu.
ALLAH bilang, tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja.
Ngerti lo smua??

Terus ada lagi gambar laen yang "mengganggu":
Tidak peduli apakah orang yang kita kasihi kelak tidak akan menyukai kita... bukankah tugas kita cuma mengasihi mereka?

Mari kita bicara tentang kehidupan, bukan opera sabun! CINTA KASIH itu didefinisikan sebagai tindakan aktif, dari kita untuk orang lain. Sama sekali bukan dari luar ke dalam.

Nggak usah mikirin seberapa banyak orang yang benci kita. Palingan cuma segelintir makhluk. Di planet ini ada 7 milyar manusia, hei!~


Dan 'lucky'-nya adalah saat teduh pagi ini.
Tuhan tuh kalo ngajarin anak-Nya selalu komplit. 
Ga setengah-setengah. Kalo anak itu blom ngerti, ya diulang lagi sampai bener-bener ngeh.

Jadi ayat sa-te itu diambil dari Lukas 6:27-36.
Baca Alkitabmu masing-masing yeah.

Yesus menjelaskan bahwa seorang Kristen tidak berjasa jika hanya berbuat baik kepada orang-orang yang "baik" kepadanya. 
"Orang berdosapun berbuat demikian," kata-Nya.

Namun, memberkati orang-orang yang menganiaya kita (Roma 12:14) menjadikan kita berbeda dengan mereka dan membuat kita serupa dengan Allah yang Maha Tinggi, sebab Dia baik kepada orang yang jahat sekalipun (Luk 6:35).

Empat kata yang gw harus tangkep adalah: 
Love people, expect nothing.

Ga percaya? Ini ayat-ayatnya...

~Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain.
Seudah ditabok-tabok, kita ga bisa berharap Tuhan berkata, "Be courageous and be still, karena Aku telah memberi kuasa atasmu untuk melawan para pelaku kejahatan itu ... Karena itu pergilah, lawanlah dia dengan kekuatan-Ku!"

~barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
Ih, gimana sih Tuhan. Koq ga adil banget?! Gw pake baju apa donk? 

~Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
Puas deh lo .. harus siap bangkrut, kere, bokek. Ha ha ha... Yang bener aja deh Tuhan. Ah Tuhan jangan becanda ..

~Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.
Lo tuh ga berhak dapet reward kalo mengasihi hanya orang yang baek ke lo. Secara harafiah sih, poin lo tuh 0 besar! Kasih lo kepada orang macam kayak gitu mah nggak dihitung.

~ Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
Lo nggak mau disamakan dengan kaum pendosa kan? Makanya jangan pelit... Expect nothing from people, anything they do.

~... pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan.
Gw yakin ini bukan masalah seberapa banyak atau mahalnya barang yang kita pinjamkan kepada sesama. Kalau mo prakteknya gampang, yah kita hanya bersedia kalo orang lain meminjam penghapus kita, dan bukan mobil kita. Kita bersedia pulpen kita dipinjam orang tapi embung kalo dress kita yang rancangan desainer New York dipakai temen sehari aja. Kita rela lah kalo orang minjem duit 1.000 perak dan gak dibalikkin, tapi ogah banget kalo Rp 1.000.000.000.000 kita ga dia balikkin beserta bunganya!

No, no!
Bukan di situ poinnya.
Dari jaman baheula kan Yesus udah bilang bahwa perbuatan baik itu sendiri tidak Dia hitung, toh orang masuk surga karena anugerah dari Bapa di surga kan?

Poinnya adalah, kita harus mengasihi orang lain dari hati. Kemudian dari hati-lah terpancar perbuatan.  Tapi, kalo lo mengasihi orang, jangan mengharapkan (expect) apapun darinya. 

Apapun, means:
1. jangan berharap dia akan melakukan hal yang sama kepada lo di kemudian hari saat lo butuh.
GeeR banget deh. 

2. jangan berharap dia akan senang dengan perbuatan lo.
Kalo responnya dia biasa aja, nah lho! Kecewa kan lo? Di sini nih ketulusan lo diuji.

3. jangan berharap dia jadi menyukai lo.
Kalo pola pikir kita kayak gitu, berarti 'harga' kita dikasihi hanya sebatas perbuatan baik kita? 
Kalo kita nggak berbuat baik, gimana nasib kita??

Persis kayak iklan Pond's deh.. si cowo baru ngelirik si cewe saat dia berkulit bersih cerah. Trus si suami balik lagi bergairah sama istrinya pas kulit istrinya kencang kembali. Sang mantan mau kembali ke pelukan kekasihnya karena wajahnya sekarang putih bersinar. Idih.. pake sunlight aja kalo gitu mah!~ (iklan Pond's emang murahan dan menurunderajatkan harkat wanita).

4. jangan berharap dia akan menyakiti lo.
Tunggu, biar gw jelasin dulu poin aneh ini.
Mungkin nggak sih ada orang yang berpikir bahwa, kalo dia berbuat baik kepada sesama, dia malah akan tersakiti sesudahnya?
Mungkin aja.
Bagaimana kalo lo udah susah payah berkorban demi kasih lo kepada someone, dan ternyata dia mencampakkan lo dan lo nangis bombay berbulan-bulan karenanya? Dan lo akhirnya bertekad untuk tidak berbuat kasih kepada siapapun karena lo takut mencoba? Lo ga melangkah dan lo hanya diam. 
Make sense?

Tuhan ingin agar kita tidak mengharapkan apapun dari orang lain!~
Udahlah, mau orang lain suka kita atau nggak suka kita, peduli teuing!~
Mengasihi aja, dan jangan harapkan apa-apa dari padanya.

Dan kalo lo merasa perintah Tuhan ini konyol dan gak masuk akal, tahan komentar lo sampai Yesus bilang alesannya ...

"sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."

Dengan sikap kita, orang lain bisa melihat bahwa kita tuh mirip Bapa di surga yang tidak bisa mereka lihat. Di mana miripnya? Yaitu bahwa Ia baik kepada semua orang, ga peduli orang itu nggak berterimakasih, orang itu suka bunuh-bunuhan, maling, teroris, dsb. Bapa aja nggak nuntut orang-orang itu harus jadi mengasihi Dia balik koq.

".. maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi ..."
See? 
Tuhan ingin kita dilihat berbeda oleh dunia yang bengkok ini. Kuncinya hanya satu: terimalah kasih Bapa. Gimana bisa kita menyalurkan sesuatu yang belum kita terima? Ingat, kita ini bukan pencipta. Kata 'bara' dalam bahasa Yunani yang artinya "mencipta dari yang tidak ada menjadi ada" hanya boleh dipakai oleh TUHAN Tritunggal. Kita tidak bisa mencipta dari yang tidak ada. Kita harus menerima dari yang sudah punya.

Kasihi orang lain--justru saat mereka tidak layak dikasihi. Expect nothing! Bapa yang akan membalas perbuatanmu.




Tuhan tidak memberi padamu orang-orang yang kau inginkan; Dia memberi orang-orang yang kau perlukan .. Untuk menolongmu, untuk melukaimu, untuk meninggalkanmu, untuk mengasihimu, dan untuk membentukmu menjadi seseorang yang seharusnya.

(***)

You Might Also Like

1 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest