Mengenal Kitab Kejadian (Knowing the Book of Genesis)

2:19:00 pm

P.S. Materi artikel ini penulis dapatkan di tahun 2012 saat mengikuti seminar 2-hari yang diselenggarakan oleh GKPB (Gereja Kristen Perjanjian Baru) Fajar Pengharapan. Seminar tersebut dibawakan oleh Pdt. Dr. Bambang Wijaya. Bagi penulis, isi materi ini sangat philosophically biblical dan memperluas wawasan kita, terutama mengenai pengenalan akan jati diri seorang manusia yang sesungguhnya. Melalui 2 orang manusa pertama di alam semesta ini, kita belajar apa sesungguhnya niatan Tuhan dalam menciptakan kita. Oke? Siap?

I. PENGANTAR

I-A. Judul kitab 'Kejadian'

  • Dalam Tanakh (Kitab Suci orang Yahudi dalam bahasa Ibrani), kitab Kejadian disebut dengan Berešyt. Secara harafiah, "berešyt" berarti "pada mulanya". Kitab suci Tanakh memiliki pengaturan agar sebuah kitab diberi nama sesuai dengan kata pertama dalam kitab itu. Seperti kita ketahui, kata-kata pertama dalam pembukaan kitab Kejadian adalah, "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." (Kej 1:1). Kata "pada mulanya" sama dengan kata "berešyt" dalam bahasa Ibrani, dan kata inilah yang dipakai sebagai nama kitab Kejadian.
  • Dalam Vulgate (bahasa Latin), kitab Kejadian disebut dengan Genesis. Kata "genesis" berasal dari bahasa Latin, yang artinya "asal usul".


I-B. Tema dalam kitab Kejadian

Kitab Kejadian--tanpa kita sadari--menjawab 3 (tiga) pertanyaan filosofis tentang kehidupan:
  1. Dari mana alam semesta ini berasal?
  2. Mengapa manusia ada di bumi?
  3. Mengapa terdapat kejahatan?


I-C. Peranan Kejadian dalam Alkitab

Kitab Kejadian merupakan fondasi dari seluruh Alkitab:

  • Kitab-kitab Perjanjian Lama menyebut tokoh-tokoh dalam Kejadian.
  • Kitab-kitab Perjanjian Baru mengutip keenam pasal Kejadian secara rinci.
  • Yesus menyebut tokoh dan peristiwa dalam Kejadian sebagai pribadi dan peristiwa sejarah.



Karena Kejadian adalah sebuah fondasi, kitab ini mengalami banyak serangan. Jika fondasi digoyahkan, maka bangunan apapun akan hancur. Serangan tersebut antara lain:

  • Serangan dari sains modern (praduga evolusi).
  • Serangan dari Iblis.

Iblis paling tidak menyukai Kitab Kejadian dan Wahyu. Mengapa? Karena di kitab yang pertama, tipu dayanya dibongkar, sementara di kitab kedua, akhir hidupnya diberitakan.

II. SUSUNAN

II-A. Pembagian Kitab Kejadian secara umum

Pasal 1-11

  • mencatat pertumbuhan dan penyebaran bangsa-bangsa ke seluruh wilayah "Bulan Sabit Subur" (Fretile Crescent), yaitu wilayah dari Mesir menuju ke Mesopotamia (sekarang Irak)
  • kurun waktu yang dipergunakan: abad
  • mencakup sekitar 1/4 isi kitab
  • peristiwa di pasal-pasal ini termasuk dalam ruang lingkup: bangsa-bangsa

Pasal 12

  • Tuhan memanggil Abraham
  • peristiwa di pasal-pasal ini termasuk dalam ruang lingkup: keluarga (dan hanya tentang 1 keluarga, yakni keluarga Abraham)

Pasal 13-50

  • meriwayatkan relasi Tuhan dengan Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf
  • peristiwa di pasal-pasal ini termasuk dalam ruang lingkup: keluarga


II-B. Pembagian Kitab Kejadian secara khusus

Pasal 1-2

Seluruh ciptaan dalam keadaan yang baik.

Pasal 3-11

Asal usul dan akibat dari dosa, dimana manusia, baik secara jasmani maupun rohani, semakin jauh dari Taman Eden.


Pasal 12-36

Mengisahkan enam pribadi dalam tiga kontras:
  1. Abraham dan Lot
  2. Ishak dan Ismael
  3. Yakub dan Esau


III. TUHAN

III-A. Eksistensi Tuhan

Dalam Kitab Kejadian

  • permulaan dari Tuhan tidak perlu dijelaskan.
  • permulaan dari segala yang ada perlu dijelaskan.

Dalam Sains Modern

  • permulaan dari segala yang ada tidak perlu dijelaskan.
  • permulaan dari Tuhan perlu dijelaskan.


III-B. Gambaran tentang Tuhan

Tuhan dalam Kejadian 1

  • fokus dari Kejadian 1 bukan tentang penciptaan, melainkan tentang Sang Pencipta.
  • fokus dari Kejadian 1 bukan bagaimana dunia tercipta, melainkan tentang siapa yang menciptakannya.
  • di dalam 31 ayat, kata TUHAN disebut 35 kali.

Sifat-sifat Tuhan dalam Kejadian 1

  • Tuhan adalah pribadi. Tuhan bukanlah hasil daya khayal dan juga bukan kuasa. Tuhan berpikir, berperasaan, dan berkehendak. 
  • Tuhan adalah pribadi yang Maha Kuasa. Dia menciptakan dari yang 'tidak ada' menjadi 'ada'. Dalam Kejadian 1, kata menciptakan diterjemahkan dari kata bara (merupakan kata kerja untuk subjek tunggal) yang berarti menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Kata bara hanya bisa dipergunakan untuk Tuhan.
  • Tuhan tidak diciptakan. Seandainya Dia mempunyai asal muasalnya, berarti Dia bukan Tuhan.
  • Tuhan bersifat kreatif. Dia disebut The Creator yang berasal dari kata creative. Sebagai contoh, Tuhan menciptakan milyaran manusia tanpa ada satupun yang memiliki sidik jari yang sama.
  • Tuhan bersifat teratur. Sifat keteraturan Tuhan akan dibahas di bagian berikutnya.
  • Tuhan bersifat jamak-esa. Kata Allah diterjemahkan dari kata Elohim. Elohim adalah bentuk jamak (plural), sedangkan El adalah bentuk tunggal (singular). Menarik untuk disimak bahwa dalam Kejadian 1:1, kata kerja bara yang secara tata bahasa seharusnya digunakan untuk kata benda tunggal (yaitu El) justru dipadankan dengan kata benda jamak (Elohim). Konsep Tritunggal tidak mungkin digambarkan dengan apapun juga. Jika Tuhan dapat masuk di akal, berarti kita lebih pandai daripada Dia.
  • Tuhan adalah baik, oleh karena itu semua yang Dia ciptakan adalah baik.
  • Tuhan itu hidup. Ia memiliki hubungan dengan ciptaan-Nya.
  • Tuhan berkomunikasi. Dia berbicara dengan ciptaan-Nya.
  • Tuhan tidak sama dengan manusia.
  • Tuhan bersifat independen.

IV. PENCIPTAAN

IV-A. Keindahan Kejadian 1

Kesederhanaan bahasa

Seluruh pasal hanya terdiri dari 76 akar kata yang dapat ditemukan di dalam semua bahasa di dunia.



Keteraturan struktur

Tiga hari yang pertama, Tuhan menciptakan lingkungan dengan kontras:
  • terang dari gelap
  • petang dengan pagi
  • daratan beserta tumbuhan, dengan lautan

Tiga hari yang kedua, Tuhan mengisi lingkungan yang Ia ciptakan:
  • matahari, bulan, dan bintang
  • burung dan hewan air
  • hewan (di darat) dan manusia

Keteraturan matematis

  • Angka tiga
Tiga kali Tuhan mencipta (bara):
langit dan bumi, hewan udara serta air, dan manusia, Kejadian 1:1, 21, 27

Tiga kali Tuhan menjadikan:
cakrawala, benda-benda langit, dan hewan darat, Kejadian 1:7, 16, 25

Tiga kali Tuhan memberi nama:
siang serta malam, langit, dan darat serta laut, Kejadian 1:5, 8, 10


  • Angka tujuh
Tujuh kali kata "baik" (khusus untuk hari ke-7, "sungguh amat baik")

Tujuh kali dicatat Tuhan melihat semuanya BAIK, Kejadian 1:4, 10, 12, 18, 21, 25, 31

Tujuh kata pada kalimat pertama dalam bahasa Ibrani, Kejadian 1:1


  • Angka sepuluh
Sepuluh kali Tuhan berfirman.

IV-B. Penciptaan dan Sains

Tiga sikap

  • Menolak (menganggap bahwa sains salah dan hanya Alkitab yang benar)
  • Memisahkan (menganggap bahwa sains berbicara kenyataan, sedangkan Alkitab berbicara moral, sehingga isi Alkitab dinilai sebagai dongeng & mitos belaka)
  • Memadukan (melakukan integrasi Alkitab dengan sains)

Pandangan sehubungan kata "hari" dalam Kejadian 1

  • Hari yang sesuai dengan ukuran di bumi yakni 24 jam (bahasa Ibrani: Yom)
  • Gap Theory, celah di antara Kejadian 1:1 dan Kejadian 1:2. Teori ini menyatakan bahwa Iblis jatuh ke bumi pada saat itu, sehingga di ayat 2 bumi menjadi kacau balau. Ini sebetulnya lebih tepat disebut sebagai hipotesa (sesuatu yang belum terbukti kebenarannya), bukan teori.
  • Dianggap hanya ilusi
  • Diartikan sebagai era geologis
  • Dianggap mitos
  • Dianggap sebagai tahap pengungkapan kepada Musa. Maksudnya, Tuhan memakai kata "hari" saat menceritakan peristiwa tersebut kepada Musa.
  • Hari dalam perspektif Tuhan.

V. MANUSIA

V-A. Perbandingan Kejadian 1 dan 2

Nama Tuhan

  • Dalam Kejadian 1, nama Tuhan adalah Elohim. (Allah, bahasa Indonesia)
  • Dalam Kejadian 2, nama Tuhan adalah YHWH Elohim (TUHAN Allah, bahasa Indonesia)
Dalam bahasa Ibrani, Elohim adalah generik, sedangkan YHWH Elohim adalah nama.
Contohnya: manusia adalah generik, sedangkan Joko atau Samantha adalah nama.

Nama-nama ciptaan

  • Hewan memperoleh nama
  • Nama pada daratan: Eden, Hawila, Kush, Asyur
  • Sungai: Pison, Gihon, Tigris, Efrat

V-B. Relasi

Relasi manusia dengan Tuhan

  • Pohon kehidupan
  • Pohon pengetahuan yang baik & jahat. Pohon ini adalah penanda bahwa Tuhan-lah yang tahu dan dapat menentukan benar & salah, bukan manusia.

Relasi manusia dengan alam

Relasi manusia dengan sesama

  • Laki-laki dan perempuan sama: nilainya, keberdosaannya, dan akhir hidupnya (yakni kematian).
  • Laki-laki dan perempuan berbeda fungsinya.
- Perempuan dibentuk dari laki-laki.
- Perempuan dibentuk sesudah laki-laki. Dengan demikian tanggung jawab yang lebih besar ada pada laki-laki.
- Perempuan dibentuk untuk laki-laki. Itulah mengapa perempuan cenderung relasional (suka berteman, mengajak orang-orang, dsb)

Perlu kita ingat juga bahwa bahan baku pembentuk laki-laki adalah debu tanah, sementara bahan baku pembentuk perempuan adalah tulang, yang notabene lebih halus. 

(bersambung)


You Might Also Like

1 komentar

  1. Sungguh artikel yang sangat memberkati. Salam kenal, kebetulan saya juga sedang menulis tentang kitab kejadian.

    ReplyDelete

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest