Let Me Live

9:56:00 pm

*Awal Juli 2017

Hidup ini terlalu sempurna.
Pekerjaan baik, tubuhku sehat, keluargaku wajar, kota tempat tinggalku aman.
Semuanya begitu normal.
Yang kuimajinasikan tak pernah menjadi nyata.
Hidup ini membosankan.


*Akhir Juli 2017

'Teman masa kecilku' sudah pergi jauh.
Mengenang dirinya, berarti mengenang diriku saat masih bocah.
Aku membenci masa-masa itu.
Salah satu orang yang bisa membuatku menertawakan hidup di masa itu, sudah meninggalkanku.

Aku berharap dia mendapat upah atas kontribusinya dalam membuatku tetap hidup waktu itu.
Aku berdoa agar dia mendapatkan kebahagiaan sebagaimana dia telah memberikan kebahagiaan dalam masa kecilku.


*Pertengahan Agustus 2017

Dari atas kepala hingga ujung kaki, yang kurasakan hanya kehampaan.
Ada rongga di sekujur tubuh.
Hidup yang tadinya terlalu sempurna berubah menjadi terlalu berantakan.
Aku tidak menangis, tidak juga tersenyum.

Bagaikan tulang yang ditempeli sedikit daging dan dibungkus kulit.
Tidak berguna, tidak berarti.

Kepergian 'teman masa kecilku' memicu bangkitnya 'Yenny yang lain', yang selama ini kukira 'sudah gugur'.

I hate my life.


*Akhir Agustus 2017

Aku berlatih untuk terus menghembuskan nafas meskipun tanpa tujuan.
Society expects us to be normal.
Mereka tidak akan bertanya "Apakah kamu baik-baik saja?" jika kamu terus tersenyum.

Everyone think I've gotten better. I haven't. I've just gotten better at hiding it.
Aku kehabisan energi.
Akan tumbang sebentar lagi.

Tetapi Yang Maha Baik mengajakku menengok kisah orang lain, membuatku mengucapkan doa yang sama dengan yang pernah ia ucapkan.

"Aku terbaring di sini seperti orang mati. Berfirmanlah, dan aku akan hidup kembali." (Mazmur 119:25, VMD)

Aku akan kembali bernafas. Ya, kali ini dengan penuh makna di setiap hembusannya.

Di antara pekatnya kegelapan di lembah kelam, setitik cahaya adalah pengharapan.

"Berbaik hatilah padaku dan biarkanlah aku hidup." (Mazmur 119:40, VMD)

Photo by lydia harper on Unsplash



You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest