TRUST (ISSUE)

8:03:00 pm

Belakangan lagi riuh banget kekecewaan netizen terhadap financial advisor berinisial J. Yeah, pastinya lo sendiri udah denger kan sekelebat tentang kasus ini? Banyak kok di CNBC. Kalau mau baca pengungkapan netizen, cek akun Twitter @yakobus_alvin aja, dia compile banyak banget testimoni dirinya dan korban-korban lain. Keluhannya serupa, dari oknum yang sama, dengan metode yang mirip. Total kerugian bisa milyaran sih. Gila ga tuh.

Gw lagi ga pengen ngomongin soal financial literacy lah, soalnya banyak yang lebih jago bahas ini. Tapi gw sedang coba menelisik posisi para korban yang--selain kehilangan harta--juga kehilangan kepercayaan.

Gile aja, abis rugi puluhan/ratusan juta gitu pasti mereka kapok dong? Mungkin sebagian ga kapok sih, melainkan jadi penasaran. "Kok gw rugi ya? Ah mungkin modal gw kurang banyak. Atau emang gw lagi ga hoki aja kemarin. Besok-besok gw masukkin modal lebih gede ah. Siapa tau kan… bisa jadi makmur kayak yang sering dibilang Mlinjo…" 

Reaksi bisa berbeda, tapi berdasarkan screening sekilas gw akan isi timeline yang terus menertawakan dan mempertanyakan si Jasuke, sepertinya banyak yang akan double check kalo mau menerima nasihat dari Jasuke. 

Yang ahli keuangan aja pernah bilang, bahwa akun instagram Jasuke yang ramai dan storiesnya yang penuh warna, sebenernya mengandung konten yang biasa banget. Cuman dikemas dan dihias. Orang awam mah pasti melongo. Hampir melompat dari kursi membaca melodrama "klien" yang duitnya seabreg-abreg. Netizen pun memanjatkan doa, "Ya Tuhan kapan aku punya duit sebanyak si Rahmat atau Maemunah ya? Itu loh, kliennya si Jasuke yang suka dibahas di instastory?" Padahal cerita-cerita itu bisa dikarang. Screenshot DM doang mah gampang dimanipulasi. Kenapa gw yakin? Karena gw juga pernah lakuin. Ehehehe.

Ada lagi netizen kritis lainnya yang berpendapat, strategi penjualan Jasuke emang fear-mongering, yakni menumbuhkan ketakutan sehingga followers ujung-ujungnya merasa butuh Jasuke untuk menolong mereka lepas dari ancaman jerat kemiskinan. Hebat ya? Kasi 4 jempol dulu dong untuk tim marketingnya. Hehehe. 

Well kita ngga tau bener-bener apa motif di balik institusi ini. Apapun yang mereka lakukan juga ngga sepenuhnya bisa kita judge. Kenapa? Yaa karena banyak hal yang kita belum tahu. Tapi korban Jasuke pasti udah gondok banget, dan momentum ini kesempatan mereka untuk bersuara. Untungnya ada media sosial yang bantu viralin kasus ini. Semoga pada kelar masalahnya, dan uang yang hilang bisa diperoleh kembali. 

Tapi tulisan ini belum berakhir. Gw jadi mikir bahwa ke depannya orang-orang bakal punya pandangan miring terhadap institusi keuangan lainnya gara-gara Jasuke. Uang itu sesuatu yang kita jaga bener-bener (walopun ada juga orang yang demen hambur-hamburin). So, ketika ada oknum yang diem-diem mampu merampok uang kita, kita pasti marah lah. Kalo perampok yang pake penutup kepala dan bawa cutter sih jelas-jelas ya perbuatannya jahat dan keji. Kita juga auto-sikat yang kayak begitu. Tapi kalo financial planner, yang selama ini dianggap dewa pemecah masalah, justru menggunakan intelejensinya untuk jadi perampoknya? Gimana coba? Pengen nangis aja ya kan. 

Sama kayak kasus-kasus (maaf) pemerkosaan oleh ayah atau kakek atau kakak. Gw tuh kalo liat berita gituan pengen meringis aja. Gila sih, gila banget. Orang terdekat yang dipercayai dan harusnya mengayomi, malah berkelakuan ngga beda ama (maaf) binatang. Sumpah gw tuh berasa ngga rela banget kalo harus lahirin anak ke dunia yang bobroknya udah kayak gini. Lah kenapa nyambung ke sono?

Photo by Karen Penroz on Unsplash

You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest