31 Maret 2011 - Aku? Salah?!

10:00:00 pm

Haruskah aku bersyukur saat aku dimarahi orang karena aku berbuat salah ?

Aku telah mengecewakan dia. Mungkin dia telah repot akibat kekeliruan yang kubuat. Dan yang pasti, dia akan marah; entah durasinya singkat atau lama; entah sekarang atau nanti.

Tapi mengapa aku (seolah-olah) tidak berdaya untuk memarahi dia balik?
Kenapa aku seperti orang lemah yang bersedia saja menampung caci-maki dan keluh kesahnya?
Aku kan manusia juga! Sama kayak kamu!
Kamu juga toh banyak salahnya kepadaku, tapi..
tapi..

Ahh, males juga marah-marah sama kamu. Ngabisin tenaga aku.

Oh ya, pertanyaanku di awal belum terjawab; haruskah aku bersyukur saat aku dimarahi?

Entahlah.
Kalau aku memang di pihak yang salah, wajar kalau aku menerima konsekuensi yang engga enak. Karena dengan begitu, aku (diharapkan) kapok dengan tindakan tersebut dan mau belajar dari kesalahan. Tapi kan ngga semua orang melunak saat dihajar. Ada juga yang malah makin keras seperti batu, alias tambah ngga nyadar bahwa dia telah salah dan merugikan.

Yaah, ini kembali ke pilihanku (dan pilihan kita) masing-masing, sobat!
Mau belajar dari kesalahan dan menjadi bijak karenanya, atau malah memberontak dan sulit menerima kenyataan bahwa kita (semua) memang punya kesalahan??

You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest