NGGA PENGEN AJA

11:47:00 pm


Abis nonton Zoom seminarnya Joshua Iwan Wahyudi tentang Crazy Rich Christian. Barusan banget, 5 menit lalu. Gw jadi kepikiran ini:

Orang yang keinginannya sedikit adalah orang yang paling enak sedunia. Dia ngga perlu maksain atau bersikeras nahan-nahan keinginannya, karena... emang ngga pengen!

Contoh nih, ada orang-orang yang ingin selalu pake barang branded. Literally pengen, bukan butuh. Mereka ngga punya cukup duit sebetulnya, tapi maksain untuk beli barang-barang kelas A. Terus? Ya akhirnya mereka memburu uang demi mendapatkan apa yang mereka inginkan. Karena eh karena, semua butuh uang. Yuhuuu... 

Karena cinta akan uang ialah sumber segala jenis kejahatan. Ada orang-orang yang sesat dari imannya dan menikam diri mereka dengan berbagai dukacita karena mereka mengejar-ngejar uang. (1 Tim 6:10, Shellabear 2011 version)

Pengalaman gw sendiri? Ini ngga berkaitan ama uang sih. Gw pernah pengen buka Instagram mulu. Literally pengen, karena toh emang gw ga butuh ngapa-ngapain di IG itu. Begitu bosen atau nganggur dikit, jari langsung menuju app IG, scroll ke kanan (story) atau ke bawah (feed) tanpa tujuan yang pasti. "Yaelah Yen, kan emang orang main sosmed mah gitu, cuma membunuh waktu." Mungkin begitu pikir kalian. Iyess membunuh waktu kok, tapi waktu yang harusnya buat istirahat atau ngerjain hal-hal lain pun jadi ikutan kebunuh. Malem-malem malah begadang liatin video masak. Dari 30 video mungkin cuma 1 yang akhirnya gw praktekkin, itupun dalam rangka iseng semata, bukan butuh. 

Hal itu terus mengganggu sampai suatu hari gw mesti uninstall IG dari hape. Udah ngga sehat banget. It took 3 months of hiatus until I got my sanity back. Lo tau ngga? Gw sekarang punya IG terinstall di hape gw, tapi gw cuma ngabisin 10-15 menit perhari (kadang kurang) untuk buka app itu. Kenapa? Karena gw jadi gampang bosen. Scroll bentar, ah bosen, begini-begini doang. Atau, gw dapet suatu insight dari sebuah postingan seseorang, tapi itu cukup bagi gw di hari itu. Besok ada lagi, besok beda lagi. Tapi hari ini, cukup. Wah... jujur aja gw terkagum dengan rendahnya keinginan gw untuk scroll IG sekarang. Keinginan itu kayak sirna aja. Memang perlu proses yang lumayan panjang. Dulu gw sampe bela-belain memenuhi diri gw dengan buku supaya gw maksa diri untuk baca setiap kali pengen buka IG. In the end, gw menuai reward yang memuaskan. Gw sudah bisa mengendalikan keinginan gw; bukan keinginan itu lagi yang ngatur jalan hidup gw. 

Oke, balik ke konteks soal uang. Menurut gw kita terlalu sering berdoa agar banyak duit, cepet kaya, dihujani harta, dll. Tapi sebenernya kalo kita dapetin semua itu, apakah hidup kita lebih baik? Yakin ngga bakal terbeban dengan tanggung jawabnya? Yakin sanggup mengelolanya? Yakin jadi memuliakan Tuhan dan makin kenal Tuhan setelah tajir melintir? 

Kenapa ngga kita coba ganti dengan doa agar keinginan kita berkurang?

"Ya Tuhan, kiranya engkau membuat aku puas dengan gadget yang masih berfungsi dengan baik ini, sehingga aku tidak ingin beli iPhone. Tapi jika sekiranya Engkau melihat aku membutuhkan iPhone, Engkau jugalah yang akan membuka jalan dan momentum agar aku bisa mendapatkannya. Tentunya dengan cara yang benar. Karena buat apa juga aku dapet iPhone kalau aku jadi mencoreng nama-Mu atau melakukan yang bertentangan dengan kehendak-Mu? Jika memiliki iPhone adalah baik, biarlah baik juga caraku memperolehnya. Namun di atas semua itu, aku tahu semua hanya titipan. Aku bukan pemilik; Engkau-lah Sang Pemilik. Yang Engkau percayakan padaku--entah barang, manusia, atau talenta--adalah yang terbaik." 

Sedikit keinginan di sini bukan berarti kurangnya ambisi untuk mengejar tujuan hidup. Ini soal menemukan lebih banyak nilai dalam barang-barang yang kita miliki. 

--

You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest