Tentukan Persimpangan Jalan yang Mau Kita Ambil!

10:06:00 pm

Sebagai makhluk sosial kita harus mencegah diri kita menjadi penyebab sakit hati orang lain.


Saya yakin, sebagai seorang wanita merdeka, kitapun harus mengusahakan kemerdekaan bagi kaum lainnya. Kemerdekaan dalam hal apa? Dalam hal membiarkan mereka melanjutkan hidupnya tanpa kebergantungan kepada kita.  Kita harus bisa berlapang dada melepaskan apa yang menjadi hak mereka. Kita harus bersedia menerima fakta bahwa mereka tidak benar-benar butuh kita; mereka jauh lebih butuh Sang Khalik.

Jangan sampai membuat seseorang berharap, tapi ujung-ujungnya meratap!
Itulah yang nantinya akan menjadi karma bagi kita. Kelak kita akan menuai apa yang kita tabur.

Janganlah merasa aman saat kita menikmati tabiat "take things for granted" alias memanfaatkan kebaikan orang lain dan menyia-nyiakannya. 
Orang-orang baik yang berseliweran dalam hidup kita tidak pantas hidup hanya untuk memberi keuntungan buat kita. Sadar donk! Emang kita siapa? Mereka 'kan masih punya peran dan tanggungjawab untuk memberi hidup mereka bagi kemuliaan Tuhan dan sesama. Kita bukan pemilik waktu, tenaga, dan hati mereka.

If you love two things, choose one.
If you love three things, choose one.
and so on...

Jika kita mampu membebaskan diri kita dari persimpangan jalan yang membuat kita bingung, kitapun telah memberi kebebasan bagi kaum lain yang telah menunggu kita sekian lama. Menunggu untuk apa? Menunggu kita membuat keputusan.

Jadi, biarlah kita belajar, bahwa seringkali kita harus tegas bukan kepada orang lain, tapi kepada diri kita  sendiri.

Mempermainkan perasaan orang lain adalah dosa, karena kita membuat mereka mengkhayalkan dan mengharapkan hal-hal yang lebih tinggi daripada yang patut mereka pikirkan. Atau, mereka menjadi terlarut dalam emosi dan bayangan-bayangan yang tidak sesuai dengan realita. Mereka berusaha keras mencapai impian kosong tersebut, lho! 

Hei, itu sungguh hal yang keji.

Kita memang tidak bisa menyenangkan semua orang. 
Keputusan hanya satu. Bagi sebagian orang keputusan itu memuaskan mereka, sementara bagi sebagian lainnya keputusan itu menghancurkan mereka. Mau bagaimana lagi? Balik lagi saja kepada iman bahwa Allah berdaulat penuh. He totally rules and His plan is always more perfect than ours.

Jika tidak, katakan tidak.
Jika ya, katakan ya.
Jangan setengah-setengah.
Jangan membuat orang lain menunggu.
Jangan membuat orang lain berharap yang tidak-tidak.

You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest