Natal: Kesempatan untuk Merayakan Kasih Allah pada Kita
9:23:00 am
Pernyataan yang
paling terkenal di dalam Alkitab adalah penjelasan Yesus tentang mengapa Allah
mengutus-Nya ke dunia: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
(Yohanes 3:16)
Seluruh alasan
Natal terletak pada kasih Allah. Allah sangat mengasihi Anda hingga Dia datang
ke dunia sebagai manusia agar Anda dapat mengenal-Nya dan belajar
memercayai-Nya dan membalas kasih-Nya. Para teolog menyebutnya dengan istilah
"Inkarnasi. Allah menjadi salah seorang dari kita, manusia, agar oleh
karenanya kita bisa mengerti seperti apa Dia sebenarnya.
Allah memberi
kita kemampuan untuk mengenal Dia yang tidak bisa dilakukan oleh binatang. Dia
menciptakan kita seturut gambar-Nya (Kejadian 1:26), termasuk kemampuan untuk
menikmati hubungan pribadi dengan Dia. Selanjutnya Dia berinisiatif untuk
mengirimkan Yesus agar kita bisa memahami kasih-Nya dan kebutuhan kita akan
Diri-Nya.
Tentu saja, kita
cukup bisa mengenal Allah dengan memandang ciptaan-Nya. Contohnya, dengan
melihat alam kita tahu bahwa Pencipta kita menyukai keberagaman: Dia
menciptakan dunia yang sangat beragam. Perhatikanlah susunan tanaman, binatang,
susunan batu karang, serpihan-serpihan salju, dan manusia yang tidak terbatas.
Tidak ada dua orang yang kembar sekalipun yang benar-benar sama. Allah tidak
pernah menggandakan atau menyalin. Masing-masing kita orisinal. Setelah Anda
lahir, Allah "menghancurkan" cetakan Anda.
Dengan melakukan
survei terhadap fenomena alam, kita juga akan tahu bahwa Allah berkuasa dan
terorganisasi, dan Dia menyukai keindahan. Kita semua tahu bahwa Allah pasti
senang melihat kita menikmati apa yang Dia ciptakan. Jika tidak, mengapa Dia
memberi kita banyak cara untuk menikmatinya? Dia memberi kita alat pengecap dan
melengkapi dunia dengan berbagai jenis rasa yang luar biasa seperti cokelat,
kayu manis, dan rempah-rempah lainnya. Dia memberikan kepada kita mata untuk
melihat berbagai jenis warna dan melengkapi dunia dengan pelangi. Dia
memberikan kepada kita telinga yang sensitif dan melengkapi dunia dengan irama
dan musik. Kemampuan Anda untuk menikmati kesenangan itu adalah bukti nyata
kasih Allah pada kita. Dia bisa saja membuat dunia ini tanpa rasa, tanpa warna,
dan sunyi. Alkitab berkata bahwa Allah "dalam kekayaan-Nya memberikan
kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati." (1 Timotius 6:17b) Seharusnya
Dia tidak perlu melakukannya, tapi Dia melakukannya karena Dia mengasihi kita.
Namun, hingga
Yesus datang, pemahaman kita akan kasih Allah tetap terbatas. Oleh karena itu
Allah datang ke dunia! Ini adalah invasi terbesar sepanjang sejarah dan tidak
pernah ada lagi sejak saat itu. Allah bisa memilih ribuan cara untuk berbicara
dengan kita, tapi karena Dia yang membentuk kita, Dia tahu cara terbaik untuk
berbicara dengan kita muka dengan muka.
Apabila Allah
ingin berbicara kepada burung, Ia akan menjadi seekor burung. Apabila Allah
ingin berbicara kepada sapi, Ia akan menjadi seekor sapi. Akan tetapi, Allah
ingin berbicara dengan kita, jadi Dia menjadi salah seorang dari kita. Dia
tidak mengirimkan malaikat, nabi, politisi, atau duta besar. Dia datang
sendiri. Jika Anda ingin orang lain tahu seberapa besar Anda mengasihi mereka,
Anda tidak bisa mengirim perwakilan Anda untuk mengatakannya. Anda harus
mengatakannya sendiri. Itulah yang Allah lakukan saat Natal.
Alkitab
mengatakan bahwa Allah adalah kasih. Alkitab tidak berkata Allah memiliki
kasih, tapi Allah adalah kasih. Kasih adalah esensi karakter Allah. Kasih
adalah sifat-Nya yang paling hakiki. Alasan mengapa segala sesuatu tercipta di
dunia adalah karena Allah mengasihinya. "TUHAN itu baik kepada semua
orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya." (Mazmur
145:9)
Coba renungkan
ini. Jika Allah tidak ingin mengasihi apa pun, Dia tidak akan menciptakannya.
Semua yang Anda lihat dan berbagai hal yang tidak bisa Anda lihat diciptakan
oleh Allah karena kesenangan-Nya. Dia mengasihi semua ciptaan-Nya, sekalipun
kita mengacaukannya dengan dosa kita. Dia tetap pada tujuan-Nya. Bintang,
planet, tumbuhan, hewan, sel-sel, bahkan manusia diciptakan karena kasih setia
Allah.
Anda diciptakan
sebagai objek Allah. Dia menciptakan Anda untuk mengasihi Anda. Kasih-Nya
merupakan alasan Anda hidup dan bernapas dan membaca buku ini. Setiap kali
jantung Anda berdetak dan setiap kali Anda bernapas, Allah berkata, "Aku
mengasihimu." Anda tidak akan ada jika Allah tidak menginginkan Anda.
Meskipun ada orang tua kebetulan, namun tidak ada bayi yang lahir secara
kebetulan. Orang tua mungkin tidak berencana memiliki anak, tetapi Allah
berencana.
Apakah Anda tahu
bahwa Allah sudah memikirkan Anda bahkan sebelum Dia menciptakan dunia? Bahkan,
untuk itulah Dia menciptakan dunia. Dia merancangkan lingkungan planet ini
dengan ciri khas yang tepat sehingga manusia dapat hidup di atasnya. Alkitab
berkata, "Atas kemauan-Nya sendiri Ia menjadikan kita anak-anak-Nya
melalui sabda-Nya yang benar. Ia melakukan itu supaya kita mendapat tempat yang
utama di antara semua makhluk ciptaan-Nya." (Yakobus 1:18 -- BIS) Kita
adalah makhluk yang berharga bagi Allah lebih dari segala sesuatu yang Dia
ciptakan.
Karena kasih
Allah kepada Anda tidak bersyarat, Dia mengasihi Anda baik pada hari kemalangan
Anda maupun pada hari keberuntungan Anda. Dia mengasihi Anda ketika Anda tidak
merasakan kasihnya ataupun ketika Anda merasakannya. Dia mengasihi Anda tanpa
menghiraukan penampilan Anda, suasana hati Anda, tindakan Anda, atau pikiran
Anda. Kasih-Nya kepada Anda tidak berubah. Segala sesuatu akan berubah
sepanjang hidup Anda, tetapi kasih Allah kepada Anda akan tetap, kuat, dan
berkelanjutan. Inilah dasar dari keyakinan yang teguh.
Tidak ada yang
dapat Anda lakukan yang akan membuat Allah berhenti mengasihi Anda. Anda
mungkin bisa berusaha, tetapi Anda akan gagal karena kasih Allah kepada Anda
didasarkan pada karakter-Nya, bukan perbuatan Anda. Kasih-Nya berdasarkan pada
siapa diri-Nya, bukan pada apa yang telah Anda lakukan. Alkitab berkata,
"Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat
memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih
Kristus." (Efesus 3:18)
Salah satu
masalah penting dari perayaan Natal tahunan adalah bahwa banyak orang hanya
menganggap Yesus sebagai seorang bayi! Penggambaran mereka tentang Yesus
hanyalah seperti bayi yang baru saja lahir dan yang tidak berdaya di dalam
gendongan ibu-Nya. Jika Yesus tidak bertumbuh semakin besar untuk melakukan apa
yang harus dikerjakan-Nya, Ia tidak akan mempunyai kuasa untuk mengubah hidup
kita.
Akan tetapi,
seorang Bayi yang lahir di Betlehem tidak selamanya menjadi bayi. Yesus
bertumbuh menjadi Orang dewasa, memberi kita keteladanan hidup yang
menyenangkan Allah, mengajarkan kebenaran kepada kita, membayar setiap dosa
yang kita lakukan dengan mati di kayu salib kemudian membuktikan bahwa Dia
adalah Allah dan dapat menyelamatkan kita melalui kebangkitan-Nya. Inilah Kabar
Baik itu. Ketika prajurit Romawi memaku Yesus di kayu salib, mereka
merentangkan tangan-Nya selebar mungkin. Dengan lengan-Nya yang terbuka lebar,
secara fisik Yesus membuktikan, "Aku sangat mengasihimu! Aku sangat
mengasihimu sampai aku rela terluka. Aku terlebih suka mati daripada hidup
tanpa kamu!" Selanjutnya, ketika Anda melihat sebuah lukisan atau patung
Yesus dengan lengan yang terlentang di kayu salib, ingatlah, Dia sedang berkata,
"Aku sangat mengasihimu." (t/Setya)
Diterjemahkan dan
disunting dari:
Judul buku : The Purpose of
Christmas
Judul asli
artikel : Christmas Is A
Time to Celebrate that God Loves You
Penulis : Rick Warren
Penerbit : Howard Books,
New York 2008
Halaman : 17 -- 24
1 komentar
Natal kembali hadir. :)
ReplyDeleteSaat berkumpul dan bersuka cita bersama sekali lagi :)