Perkataanmu (Bisa) Membunuh Anakmu

8:20:00 pm



Orang tua tidak sepantasnya memaki-maki anaknya dengan kata-kata kasar, terlebih jika anak tersebut memiliki love language berupa “words of affirmation”.

Hey, para orang tua, atau calon orang tua, atau yang masih jomblo dan entah kapan bakal jadi orang tua... aku kasitau kalian, ya!

Anak dengan love language berupa “words of affirmation” akan merasa dicintai jika mereka mendengar/membaca kata-kata yang menguatkan mereka, mendorong mereka, menghibur mereka, dan memuji mereka.

Bayangkan jika kata-kata semacam itu tidak mereka terima, dan sebaliknya yang mereka terima adalah nama-nama penghuni Ragunan, ucapan “goblok”, “bego”, “mati aja lo”, atau “dasar anak pungut”... (sudahlah, tak perlu dilanjutkan lagi!).

Gimana bisa sang anak merasakan kasih sayang jika kata-kata itu yang mereka dengar tiap hari?

Gimana mungkin sang anak tumbuh menjadi pribadi tangguh, maksimal, dan membanggakan jika telinga mereka dijejali kata-kata busuk seperti itu?

Hey orang tua, di mana nurani kalian? #puisianaksoleh

Saya sendiri belum menjadi orang tua, tapi beberapa tahun lagi saya akan menjadi orang tua. Saya tahu, di dunia ini tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua, tidak ada pelatihan terpadu dan tersertifikasi untuk menjadi ibu yang sempurna, tapi doa saya cuma satu: Tuhan, aku ingin memiliki keluarga yang lebih baik daripada keluargaku dulu. Aku ingin membentuknya dengan  bantuan Tuhan dan usahaku.

Saya juga sadar bahwa kenyataannya nanti tidak akan semudah yang saya bayangkan hari ini.

Akan ada BANYAK momen dimana saya sudah kehabisan kesabaran menghadapi kenakalan anak saya.

Akan ada BANYAK kesempatan dimana saya bisa menghujani mereka dengan umpatan-umpatan tajam, hanya demi memuaskan ego saya yang sudah lelah mengerjakan segala pekerjaan rumah tangga seharian.

Tapi doaku sederhana: saat kesempatan itu tiba, please bantu aku Tuhan, agar aku MEMILIH untuk mengucapkan kata-kata yang memberikan motivasi, mengarahkan mereka untuk berubah jadi pribadi lebih baik, dan tentunya dengan nada bicara yang tenang.

Anak-anakku tidak seharusnya menerima racun yang sudah pernah orang tuanya telan di masa lalu. Dan aku, sebagai calon orang tua, seharusnya membuang racun yang masih tersisa dengan cara mengampuni dan melupakan perkataan kasar yang pernah diucapkan orang tuaku.


Well, help me, O God.

You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest