My Life as a Social Media Admin

1:10:00 pm

Keseharian saya sebagai seorang social media admin?

Fiuh, berjuta rasanya!

Jadi social media admin itu lebih seperti menjadi manager dari sebuah perusahaan yang punya banyak divisi.

Bayangin aja, tiap platform sosmed itu kan, berbeda-beda cara penanganannya.

Apa yang bisa kita posting di Instagram tentu beda dengan di Facebook.

Pemilihan kata untuk caption juga beda banget antara Facebook dengan Twitter.

Timing yang tepat untuk mem-post sesuatu di Facebook adalah pukul 3 sore, sementara kalau di Twitter adalah jam 6 sore ke atas.

Itu baru ngomongin tingkah polah platform-platform-nya.

Bagaimana dengan branding product?

Katakanlah saya mengelola 4 product yang berbeda, dan keempat-empatnya memiliki Facebook, Twitter, dan Instagram yang mesti diurus. Oke, secara sederhananya saya punya 12 akun yang mesti "dikasi makan-digantiin popoknya-dan diajak main ayunan" setiap hari. Bahkan setiap jam (khusus untuk Facebook).

Smartphone atau tablet harus selalu dijejali kuota, atau konek sama wifi gratisan dimanapun berada.

Hashtag antar product harus dibedakan, jangan sama semua atau copy-paste. Itu sih namanya "pemalesan"!

Layout visual? Jenis font? Tema warna? Waduh, ya jelas aja tiap product pasti beda. Semua harus divariasikan sekreatif mungkin, demi sesuatu yang namanya "branding".

Astaga, aku bahkan bukan pakar di bidang marketing, tapi percaya deh, seorang social media admin, mau ngga mau, harus tau-tau dikit lah soal branding.

Gimana sih, mengemas video singkat biar terlihat indah rupawan di layar smartphone/desktop?

Gimana sih, membuat orang-orang mau berhenti untuk melihat postingan kita saat mereka menggulung-gulung Timeline ke bawah?

Gimana sih, membuat kata-kata puitis, bombastis sekaligus mistis sehingga followers "terjebak" masuk ke website kita?

Dannnnn… sejuta trik lainnya agar netizen yang tersebar di berbagai pelosok dunia bisa melirik ke "berita" yang kita sajikan di online.

Ini seru, kok!

Social media admin bisa berinteraksi dengan manusia-manusia yang seringkali mengucapkan kata-kata absurd melalui kolom komentar, dan seringkali manusia-manusia tersebut punya kepribadian yang jauuuuuhhh berbeda kalau ditemui di dunia nyata.

Social media admin juga kadang menjadi "ibu" (walaupun levelnya "masih magang") oleh karena mereka tak jarang harus terbangun saat ada bunyi notifikasi penting di saat mereka sedang tertidur nyenyak.

Seorang social media admin juga harus "rela" akun sosmed pribadinya "tak terurus" karena waktu-waktunya dan pikirannya telah terkuras untuk mengembangkan product perusahaannya.

Yah, apa boleh buat, seorang social media admin itu seringkali lupa "mempromosikan" eksistensi dirinya.


You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest