Jangan Paksakan Genggamanmu
12:54:00 amOrang-orang tua sering menasehati kita, “Cinta bagaikan gelas, apabila kamu menggenggamnya terlalu erat maka sewaktu-waktu akan pecah dan serpihannya melukai tanganmu.”
Apa yang terlalu
kita cintai akan melukai bahkan membunuh kita.
Mencintai seseorang, sebuah pekerjaan, sebuah
benda, harta, atau bahkan mencintai diri sendiri... ketika kita terlalu banyak mencurahkan tenaga, terlalu banyak memberikan waktu, terlalu banyak mendedikasikan jiwa dan
raga untuk hal-hal tersebut, maka jangan kaget kalau suatu hari itu semua akan
melukai kita.
Sangat sering kita terlalu mencintai sesuatu sehingga
kita menggenggamnya terlalu erat—lupa bahwa semua yang kita terima sebenarnya pinjaman, bukan pemberian.
Dalam alam bawah sadar, kita terlarut dalam
euforia berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun lamanya, meski nyatanya kesenangan
yang kita rasakan bisa terenggut kapanpun—Tuhan toh berhak mengambil apapun yang kita pegang sekarang, bukan?
Mendapatkan apa yang kita sukai bukanlah alasan
untuk pongah; jangan pula terlalu yakin bahwa semua rencana kita bisa
terlaksana sesuai maunya kita.
Kalau Tuhan melihat bahwa apa yang kita sukai malah merusak kita, Dia pasti memilih untuk mengambil
hal tersebut dari kita.
Tuhan lebih ingin kita terlatih menjadi manusia
yang ikhlas, manusia yang jauh dari
keserakahan, meskipun untuk menjadikan kita pribadi yang demikian Dia harus
membuat kita menangis sesaat.
‘Hati yang ikhlas’ tidaklah diberikan secara cuma-cuma,
melainkan terbentuk melalui proses. Sebelum kita rela menyerahkan apa yang terlalu kita cintai, kita tidak akan
pernah dewasa.
Apa yang terlalu
kamu cintai?
Lepaskan peganganmu. Relakan apa yang bukan
milikmu.
2 komentar
Syereeem
ReplyDeleteserem bagian mananya nih??
Delete