Sampai Cinta Menemukan Kita

9:28:00 pm

People hold signs during the second day of protests in Minneapolis on Wednesday, May 27, 2020, over the death of George Floyd. Jordan Strowder/Anadolu Agency via Getty Images


Menurutku kita bisa dengan sengaja menjadi anak nakal untuk menguji bagaimana respon orang-orang yang kita sayangi.

Yah, pada dasarnya kita juga tidak setuju-setuju banget dengan perilaku konyol, memalukan, bahkan kriminal yang kita lakukan. Tapi kita mau perhatian. Sebagaimana orang-orang memperhatikan notifikasi tanda merah pada smartphone-nya. Notifikasi itu terkadang mengganggu, tapi mereka tetap meliriknya, melihat, membuka aplikasinya. Kalau bukan karena suka, pasti sudah mereka matikan.

Maka, kita mengutil barang di toko. Kita memakai tattoo yang terlihat payah. Kita jatuh cinta pada sesama jenis. Kita mencelakakan orang lain supaya mudah tertangkap basah.

Dalam batas-batas yang tidak kita sadari, kita sebetulnya ingin berteriak: "Lihat perbuatanku. Perhatikan aku. Aku tahu itu semua keliru, tapi itulah tujuan dari semuanya. Aku ingin menguji, apakah setelah begitu hancurnya aku, kau masih menerima dan menyayangiku? Apakah ini terasa berat untukmu? Tapi, aku harus tahu pasti, apakah kau mencintaiku dalam keadaan terburukku!"

Cinta. Kita mencarinya dalam berbagai cara dan rupa. Sampai kita betul-betul menerima cinta, kita tidak akan berhenti berulah. 

Photo via https://unsplash.com/@grxcemadeline


You Might Also Like

2 komentar

  1. wow! jangan sampai melakukan hal bodoh untuk menarik perhatian/cinta dari seseorang. Saran dari saya berikanlah cinta/perhatian pada orang yang kalian sudah tentukan, orang tersebut pasti merasa dan dapat membalas cinta/perhatian kita, kalau tidak anggap sedang menabur dan percaya akan menuai di waktu yang tidak disangka sangka

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ruaaarr biasa.. sang pakar cinta telah memberikan petunjuknya. Cinta memang sia-sia rasanya bila dibagikan kepada meraka yang tidak membutuhkan cinta kita... Namun sebagai bentuk ketulusan, kita sebaiknya berpikir bahwa kita sedang menabur ya. Hmm.. mari kita praktekkan! Ciayo!

      Delete

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest