Perspektif

11:53:00 pm

Jika sebuah balok raksasa ada di dekatmu, katakanlah tepat 10 cm di hadapanmu, apa yang kamu lihat? Sejauh mata memandang hanya ada balok tersebut. Tetapi ketika kamu berjalan mundur, perlahan-lahan tampaklah benda-benda lain di sekeliling balok itu. 

Peristiwa-peristiwa ekstrim (yang sangat menyenangkan atau yang sangat menyedihkan) dalam hidup ini seperti balok raksasa itu. 


Jika kamu berada pada sebuah pesta super meriah, waktu seakan berhenti. Semua menyanyi dan menari, berfokus pada kebahagiaan. Tapi tidak ada pesta yang tidak berakhir. Tunggu 1 bulan, 3 bulan, satu tahun setelah pesta. Rupanya peristiwa itu tidak hebat-hebat amat. Fantastis pada masanya memang, tapi ya begitu saja sudah. 


Kalau "balok"-nya elok dipandang, masih mending. Bagaimana jika "balok" itu hitam legam dan bikin seram? Waktu pesawat air asia jatuh di laut tahun 2014 silam, kedukaan yang tak terbendung hadir di layar-layar televisi masyarakat kita. 

Yang belum pernah naik pesawat bergidik, yang sudah pernah lebih ngeri lagi. Membayangkan tempat dudukmu berasap, lalu pilot berteriak-teriak tak karuan, sementara pesawat sudah siap terjun bebas ke perairan. 

Kamu mungkin bukan penumpangnya dan tidak ada sahabatmu yang jadi korban, tapi kejadian itu seakan dekat. Bagaimana tidak? Beritanya kan ada di mana-mana. Kamu simpatik dengan apa yang dialami para keluarga korban. Kamu mungkin memutuskan ngga akan naik pesawat air asia lagi selama sisa hidupmu. 

Tetapi coba kamu mundur dan mengambil "jarak". Dunia begitu luas, dan sejauh ini sudah ada ratusan ribu pesawat yang lepas landas dan mendarat dengan aman. 

Waktu dan jarak bisa membuat pandanganmu berubah. Kamu mulai melihat peristiwa-peristiwa dari konteks yang sesungguhnya. 

Hitunglah (kalau kamu bisa): banyaknya penyakit yang sudah berhasil disembuhkan, banyaknya rumah yang ditinggalkan pemiliknya tapi tetap aman, banyaknya pernikahan yang tidak berakhir di sidang cerai, banyaknya mahasiswa yang pontang-panting melewati skripsi tapi lulus juga. 

Masih ingat hal paling melumpuhkan dalam hidupmu 10 atau 5 tahun lalu? Apakah masih relevan dengan keseharianmu hari ini? Banyak hal berlalu, ternyata hidupmu masih melaju. 

Rasa sakit tidak pernah diundang, tapi entah bagaimana sering muncul. Cintai rasa sakit itu; kadang dia berguna juga. Tapi jangan menaruh perhatian pada yang jelek-jelek saja. Itu cuman "sedikit" dekorasi kehidupan, kok. 

Photo by David Hellmann on Unsplash


You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest