Ambang

1:19:00 am

Bungkam mulutku dengan ceramahmu..
Jajah naluri berpikirku dengan doktrinmu..
Cekok memoriku dengan literarimu..
Tapi tidak untuk selamanya.

Saat kata-kata di mulut ini sudah di ambang batas,
akan kuhujani kau dengan seribu pertanyaan dan pernyataan.
Dulu kau biarkan aku diam mengagumi derai teori demi teori yang kau agung-agungkan,
tapi akan tiba saatnya kau yang diam. Kau yang dengar. Kau tidak akan mengerti.

Cukup sudah kau bebani neuron-neuron ini untuk bekerja keras, berusaha mengerti jalan pikiranmu. Aku tak mau tahu lagi. Kau yang harus tahu.

Kau bisa menahan bibirku agar terus mengatup dan kau juga ahli dalam membelitkan lidahku agar tak terdengar sela. Tapi tidak nantinya. Tidak saat.. saat ...

You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest