GONE TOO SOON

11:29:00 pm

Radit. Orang yang dipakai Tuhan untuk ngasi jalan keluar ketika gw belum minta. Orang yang jiwanya diliputi kemurnian, pikirannya radikal, dan hatinya lebih lembut dari kapas. Masih ingat ketika gw pertama kali dibuat terhenyak sama kotbahnya Radit. Sepotong video di YouTube. "Jadi gini ya, bla bla bla, ya begitu....," Dia ngomong kayak yang santai, tapi gw yang dengernya saat itu, nangis. Ini.... Ini jawaban dari frustrasi yang selama ini ngga bisa gw jabarkan. 

Gw bukan tipe orang yang bisa dengan lancar menceritakan masalah. In fact, I don't tell people my stuff. Masalah ada buat diselesaikan, bukan dibicarakan terus menerus. I really need the way out. I need the clarity of mind. Dan ketika ngga ada satupun yang tahu, omongan Radit saat itu telah menyelamatkan gw. 

Karena begitu terberkati dengan ministry dan hidup lo, gw punya cita-cita mau bikinin rumah buat lo. Lo pernah mention bahwa apartemen lo yang sekarang sempit, karena ada 4 anak dan 2 asisten rumah tangga, ditambah lo dan istri. Namun di tengah keterbatasan lahan, lo masih membuka rumah lo buat pelayanan. Lo buka pintu untuk siapa aja yang mau menginap di situ. Mereka yang terusir dari rumah, mereka yang mau sharing ama lo semalam suntuk.. semua diterima. What a selfless soul! 

In my mind, gw udah punya plan interior rumah itu bakal seperti apa. Ada semacam saung di dekat pintu gerbang, supaya lo dan anak-anak gereja MUDA bisa praise worship bareng. Harus ada ruang terbuka dan taman, supaya anak-anak bisa kejar-kejaran dengan leluasa. Zoey bisa sepedaan tanpa keluar kompleks apartment lagi. Harus ada kamar buat tamu, karena lo akan kedatangan orang-orang dengan hati patah yang butuh dipulihkan. Joanna harus punya dapur yang memadai. Ada ruang buat puluhan sepatu kalian yang selama ini tumpang tindih di rak. Anak-anak akan menempati kamarnya masing-masing. Sesi belajar mereka akan lebih baik lagi--tidak seperti sekarang, di mana Zuzu dan Zera mesti berbagi ranjang susun. 

Tapi Tuhan berkehendak lain. Dia buatin rumah buat lo yang jauh lebih indah. Abadi. Ngengat dan rayap tidak akan merusaknya. 

Gone too soon, Bang Radit. Masih pengen denger pengakuan-pengakuan lo yang penuh kerendahan hati. Masih pengen denger insight yang lo dapet dari perenungan Firman. Masih mau baca caption manis lo terkait Joanna and the Four Z's. 

Well done, Bang. Lo udah menyentuh banyak jiwa yang tidak tersentuh. Hidup lo tidak malu untuk menampilkan cacatnya, sekaligus bangga karena Kristus-lah yang membalutnya. So long... Istirahat dalam damai. 

Mamajo! Stay strong, Joanna. He promises you peace that beyond all understanding. Lo akan jadi bejana hidup yang terus menyuarakan harapan dan kebenaran. Yakin banget gw. 


Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya. - Maz 116:15


Photo by Elvis Bekmanis on Unsplash

You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest