PRANK PALING BRUTAL

9:43:00 pm

Prank paling brutal yang dialami manusia?

Ketika ia harus dilahirkan ke dunia tanpa briefing. 

Tidak ada wawancara yang menghimpun informasi seperti "maukah kamu lahir dari papa-mama yang begini, atau, maukah kamu jadi perempuan." Tidak ada sketsa atau skema tentang di kota mana dia akan tinggal, atau mengapa harus lahir di Bumi dan bukan Merkurius. Si bayi lahir tanpa membawa dan mengenakan apa-apa, dengan sukarela dan agak tolol harus menerima apapun yang disodorkan di depan hidungnya. 

Dagelan macam apa ini.

Tidak ada kisi-kisi yang pasti tentang apakah umurnya sampai 30 atau 300 tahun. Ketika masih kecil ia yakin kehidupan berlalu semudah piringan hitam berputar--hari esok pasti tiba tanpa mesti diusahakan. Menginjak kepala dua barulah dia memahami bahwa hari esok 99% akan datang--tapi ia bisa memilih untuk tidak masuk ke situ. 

Saat kecil, dunia di sekeliling begitu sempit. Hanya kepada ayah-ibu aku bisa bergantung dan memohon, dia pikir. Setelah besar ia sadar telah tertipu. Ada banyak cara untuk mencapai apa yang ia mau. Bahkan yang dulu ia mau nampak begitu remeh jika dibanding jutaan opsi yang tersedia berlimpah di luar sana. 

Kenyang dengan beban hidup, ia pun mencari-cari cara untuk hengkang dari kodrat yang tak pernah dimintanya sejak awal. Sejatinya cara paling mujarab adalah dengan tidak dilahirkan, bukan? Apa daya label pengecut kerapkali dilekatkan pada mereka yang memilih lari. Baik, katanya. Aku takkan lari dari kodrat, tapi mengenai menikmati hidup, biarkan kucanangkan aturan sendiri. Siapa suruh tak bertanya padaku semenjak aku masih zigot.

You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest