I Don't Speak so I Write: April 2013

Tentang Uang

Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah . . . . —1 Timotius 6:17

Bacaan Untuk Setahun:
1 Samuel 27-29; Lukas 13:1-22

Marilyn dan Steven baru menikah beberapa tahun, dan kondisi keuangan mereka agak ketat. Namun ketika Marilyn melihat seprai mereka yang usang, ia ingin menggantinya. Jadi ia memutuskan untuk membeli seprai baru dengan kartu kredit—dengan harapan ia akan mendapatkan cukup uang untuk melunasinya, bagaimanapun caranya.

Renungan yang dibacanya hari itu mengacu ke Amsal 22:27 (BIS), “Nanti jika engkau tidak sanggup melunasinya, tempat tidurmu pun akan disita.” Ayat itu mengejutkan Marilyn dan ia pun memutuskan tidak jadi berhutang demi memiliki seprai baru.

Keputusan tentang cara menggunakan uang kita adalah urusan pribadi kita dengan Tuhan, dan terkadang itu bukan keputusan yang mudah. Namun Allah telah memberikan petunjuk dalam firman-Nya. Dia berkata kepada kita: “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu” (Ams. 3:9), dan “Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon” (Mat. 6:24).

Dengan menghayati kebenaran-kebenaran tersebut, kita menelusuri lebih jauh ke dalam firman-Nya yang dapat menolong kita untuk menggunakan uang dengan cara yang bijaksana. Kita membaca pernyataan ini: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan” (Luk. 12:15). Ayat lain mengatakan, “Yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi” (Ams. 22:7). Dan dalam 1 Timotius, kita didorong untuk “suka memberi dan membagi” (6:18).

Uang adalah urusan yang besar. Sebagai Allah yang menyediakan segala kebutuhan kita, Dia dapat menunjukkan kepada kita cara menggunakan uang yang membawa kemuliaan bagi-Nya.

Tuhan, terkadang urusan uang dan keuangan membuat kewalahan.
Betapa sulitnya mengambil keputusan, oleh karena itu
pimpinlah diriku dan berilah hikmat untuk menggunakan
keuanganku dengan cara yang menyenangkan-Mu.

Jangan biarkan harta menjadi allahmu.

SUMBER: SantapanRohani.org (RBC Indonesia)

Share |

Tanjung Pencobaan

Christianity 6:12:00 pm

Baca: Yakobus 1:1-8

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. —Yakobus 1:2-3

Bacaan Untuk Setahun:
1 Samuel 30-31; Lukas 13:23-35

Pada tanggal 10 Juni 1770, kapal yang dinakhodai James Cook asal Inggris menghantam sebuah karang di lepas pantai timur laut Australia. Cook pun mengarahkan kapalnya menuju ke perairan yang lebih dalam tetapi ia kembali menghantam karang, dan kali ini tabrakan itu hampir menenggelamkan kapalnya. Pengalaman ini mendorong Cook untuk menulis dalam catatan pelayarannya: “Ujung utara ini dinamai Cape Tribulation (Tanjung Pencobaan) karena di sinilah awal semua masalah kami.”

Banyak dari kita telah mengalami suatu pencobaan yang tampaknya memicu datangnya serangkaian pencobaan lainnya. Kehilangan pekerjaan, kematian orang yang dicintai, perceraian yang tidak dikehendaki, atau memburuknya kesehatan, dapat menjadi bagian dari daftar tersebut.

Meski krisis bisa jadi merupakan “Tanjung Pencobaan” bagi kita, Allah tetap berdaulat penuh dan tentu masih memegang kendali. Dia bermaksud memakai percobaan untuk membangun ketahanan dalam diri kita. Yakobus menulis: “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan” (Yak. 1:2-3). Makna kata yang diterjemahkan menjadi “ketekunan” adalah memiliki kekuatan yang tetap teguh atau kemampuan untuk bertahan.

Di tengah pencobaan yang menjungkirbalikkan hidup Anda, ingatlah bahwa Allah masih terus berkarya. Dia hendak memakai pengalaman Anda di “Tanjung Percobaan” untuk membangun karakter Anda. Dia telah menjanjikan kasih karunia-Nya untuk menolong Anda melewati semua itu (2Kor. 12:9).

Dia limpahkan karunia kala beban bertambah berat,
Dia tambahkan kekuatan kala jerih payah meningkat;
Saat bertambah derita, bertambah pula belas kasih-Nya,
Saat cobaan berlipat, damai pun dilipatgandakan-Nya. —Flint

Iman bertumbuh paling baik di masa-masa pencobaan. —Rutherford

SUMBER: SantapanRohani.org (RBC Indonesia)

Share |

Memulihkan Waktu yang Terhilang

Christianity 9:28:00 am

del.icio.us Tags: waktu,hilang,pulih,sembuh,renungan,saat teduh,renungan harian,our daily bread,santapan,rohani,harian,karya,Allah,indah,Yoel 2:21-27,sesal,penyesalan,alkohol,candu,tergantung,ketergantungan,narkoba,ubah,tolong,dosa,bobrok,masa lalu,masa depan,selamat

Bacaan Alkitab: Yoel 2:21-27

Ayat Kunci: Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan,… (Yoel 2:25)

TIDAK seorang pun dari kita dapat berkata bahwa kita tidak memiliki penyesalan. Kita sering terjerumus pada pilihan-pilihan buruk yang berkepanjangan dan yang meninggalkan bekas mendalam di pikiran, tubuh, dan jiwa kita.

Seorang sahabat saya menghabiskan bertahun-tahun hidupnya dalam ketergantungan pada alkohol dan narkoba. Namun Allah melakukan karya yang luar biasa di dalam hidupnya, dan baru saja ia merayakan 25 tahun kebebasannya dari ketergantungan itu. Ia sekarang menjalankan bisnis yang sukses, memiliki istri yang setia dan anak-anak yang mengasihi Yesus. Ia memiliki kerinduan besar untuk menjangkau orang-orang yang masih hidup dalam kebobrokan, sekaligus melayani sebagai mentor yang bijaksana dan penuh kasih demi memulihkan hidup mereka.

Allah tidak pernah lelah untuk menolong kita! Bahkan jika kita telah membuat pilihan-pilihan yang buruk di masa lalu yang kita sesali, kita dapat memutuskan bagaimana kita akan menjalani hidup sekarang. Kita dapat memilih untuk terus hidup di dalam kehidupan yaang bobrok dan hanya berkubang dalam penyesalan, atau sebaliknya, kita dapat berlari kepada Kristus dan percaya bahwa Dia sanggup untuk “memulihkan…tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang” (Yoel 2:25). Ketika dengan hati yang bertobat kita memohon kuasa Kristus untuk memulihkan dan membebaskan kita, Dia akan menolong kita.

Walaupun mungkin masih ada akibat dari masa lalu yang kita tanggung, kita dapat merasa yakin bahwa Allah memiliki masa depan yang baik dan mulia bagi mereka yang percaya kepada-Nya!

DOA: Tuhan, dengan rendah hati dan bersyukur kami datang kepada-Mu dan meletakkan semua masa lalu kami di bawah kaki-Mu. Terimalah kami apa adanya dan bentuklah sesuatu yang indah dari hidup kami yang akan membawa kemuliaan bagi-Mu!

RENUNGKAN INI: Allah tidak pernah lelah berkarya untuk menghasilkan sesuatu yang indah dari hidup kita.

---

sumber: Joseph M. Stowell | Santapan Rohani | Our Daily Bread | RBC Ministries

Share |

5 Selebritis yang Mengaku Ateis

agama 9:07:00 am

Originally Posted HERE

Penganugerahan ajang penghargaan seperti Oscar atau Golden Globe selalu menarik perhatian kita. Salah satu alasannya adalah karena kita dapat menyaksikan selebritis atau artis pujaan kita memenangkan trofi, naik ke atas panggung, dan menyampaikan ucapan atau kesan pribadi. Dalam balutan pakaian hasil rancangan desainer ternama mereka memegang mikrofon, mengucapkan terimakasih kepada kawan-kawan, keluarga, pasangan, dan yang lebih lagi, kepada Tuhan. Pernahkah Anda mempertanyakan, apakah ada di antara selebritis tersebut yang ateis?

Tanpa bermaksud menghakimi, sejumlah selebritis memang teridentifikasi sebagai penganut ateisme. Hal itu terlihat dari pernyataan-pernyataan yang pernah mereka buat. Woody Allen, misalnya, adalah seorang ateis keturunan Yahudi. Dalam film autobiografinya yang bertitel Stardust Memories, karakter Allen menjelaskan bahwa ateismenya tidak hanya sekedar bagian dari identitasnya, tetapi juga sebuah ‘tindakan pertahanan kosmis’. “Bagi Anda, saya adalah ateis. Bagi Tuhan, saya adalah oposisi yang setia,” ujarnya.

Allen hanya salah satu dari segelintir selebritas yang secara blak-blakan mengumumkan keateisannya. Selain Allen, masih ada beberapa nama lain dari karpet merah Hollywood yang menganut ateisme alias tidak percaya Tuhan. Berikut ini lima (5) selebritis yang mengaku ateis:

#1 Angelina Jolie

Wanita yang pernah berperan sebagai Lara Croft dan kini menjadi duta PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) ini pernah ditanya “Apakah Tuhan ada?” dalam sesi wawancara yang dilakukan A.V. Club. Pertanyaan tersebut diresponi Jolie dengan jawaban yang ‘aman’ namun tegas:

“Hmm… (Tuhan ada) bagi sebagian orang. Saya berharap demikian. Bagi orang-orang yang memang meyakininya, saya harap memang demikian (Tuhan ada). Bagi saya, tidak perlu ada Tuhan. Ada sesuatu dalam diri orang-orang yang bersifat spiritual, yang ilahi. Saya tidak akan melakukan sesuatu hanya karena orang-orang mengatakannya; tapi saya juga tidak benar-benar mengerti apakah tidak mempercayai apapun adalah hal yang lebih baik.”

Ketika ditanya apakah Jolie dan Brad Pitt, pasangannya, akan mendidik keenam anak mereka untuk menjadi ateis, mereka tidak memberi jawaban apapun.

#2 Daniel Radcliffe

Bintang Harry Potter, Daniel Radcliffe, bukan hanya sekedar ateis. Barangkali lebih sulit untuk mengalahkan pelaku kejahatan di dunia nyata daripada di film-film yang ia perankan, demikian kata Radcliffe dalam wawancara dengan Esquire. “Saya adalah ateis garis keras ketika agama mulai berdampak pada undang-undang,” katanya.

Komentarnya tersebut tampaknya saling berkaitan dengan unsur paganisme dalam film-film yang ia perankan—yang sekaligus membuat Radcliffe tidak disukai orang Amerika.

Beberapa pihak juga berspekulasi bahwa ia adalah seorang gay.

#3 Keira Knightley

Meskipun menjadi ateis, Knightley tidak menyukai ateismenya. Justru Knightley selalu berpikir bahwa ateisme membuat dirinya terbatas dalam hal bersenang-senang. Aktris ini pernah berseloroh bahwa ia lebih suka menjadi pemeluk Katolik.

“Seandainya saya bukan seorang ateis, saya dapat lebih bebas…,” katanya. “Anda dapat meminta ampun, dan Anda akan diampuni. Itu terdengar lebih baik daripada harus hidup dalam rasa bersalah.”

#4 Brad Pitt

Banyak pasangan beda agama yang sering menemukan konflik dalam membesarkan anak, menjalankan tradisi, dan lain-lain. Angelina Jolie merasa lebih ‘beruntung’ karena pasangannya Brad Pitt juga cenderung ateis. Aktor bernama asli William Bradley Pitt ini dididik dengan ajaran Southern Baptist, namun konon kehidupan rohaninya tidak cocok dengan karier bintangnya. Ia kemudian berpindah keyakinan menjadi penganut ateisme dan agnostisme.

“Saya mungkin 20% ateis dan 80% agnostik. Saya tidak berpikir bahwa ada yang benar-benar paham (mengapa saya demikian). Anda akan mengerti atau tidak saat Anda menjadi (seperti saya)—dan kemudian Anda tiba di titik dimana hal itu tidak perlu dipikirkan lagi,” katanya dalam wawancara dengan New York Daily News.

#5 Morgan Freeman

Saat kita membayangkan ‘Tuhan’ dalam versi layar lebar Hollywood, biasanya sosok itu tertuju pada Morgan Freeman. Aktor peraih Oscar ini telah memerankan Tuhan bukan hanya sekali, melainkan dua kali. Meskipun demikian, ia tidak percaya pada sosok yang ia perankan sendiri.

Dalam wawancara dengan Grio, ia menjelaskan, “Sistem kepercayaanku tidak bertumpu pada sesosok Pencipta—yang kita sebut Tuhan—yang menciptakan kita serupa dengan gambar-Nya,” kata Freeman.

Namun, Freeman tidak secara langsung menegaskan bahwa ia seorang ateis, karena ia mempercayai Tuhan ada—yakni sebagai ciptaan manusia. “Kita menciptakan Tuhan,” kata Freeman.

Peran Tuhan adalah salah satu karakter terbaik yang pernah dimainkan Freeman dalam sepanjang kariernya.

Apa tanggapan Anda saat pertanyaan yang diajukan kepada Angelina Jolie—“Apakah Tuhan ada?”—diajukan kepada Anda? Siapakah Tuhan bagi Anda?

Sesungguhnya Tuhan itu ada, apapun jawaban kita.

Share |

I Don't Speak so I Write

Pages

Tentang Uang

SUMBER: SantapanRohani.org (RBC Indonesia)

Tanjung Pencobaan

SUMBER: SantapanRohani.org (RBC Indonesia)

Memulihkan Waktu yang Terhilang

Bacaan Alkitab: Yoel 2:21-27

Ayat Kunci: Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan,… (Yoel 2:25)

TIDAK seorang pun dari kita dapat berkata bahwa kita tidak memiliki penyesalan. Kita sering terjerumus pada pilihan-pilihan buruk yang berkepanjangan dan yang meninggalkan bekas mendalam di pikiran, tubuh, dan jiwa kita.

Walaupun mungkin masih ada akibat dari masa lalu yang kita tanggung, kita dapat merasa yakin bahwa Allah memiliki masa depan yang baik dan mulia bagi mereka yang percaya kepada-Nya!

DOA: Tuhan, dengan rendah hati dan bersyukur kami datang kepada-Mu dan meletakkan semua masa lalu kami di bawah kaki-Mu. Terimalah kami apa adanya dan bentuklah sesuatu yang indah dari hidup kami yang akan membawa kemuliaan bagi-Mu!

RENUNGKAN INI: Allah tidak pernah lelah berkarya untuk menghasilkan sesuatu yang indah dari hidup kita.

5 Selebritis yang Mengaku Ateis

About Me

Total Pageviews

Popular Posts

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest