Wahai Wanita, Stop Memanipulasi Tubuhmu!

3:16:00 pm

Kisah ini dimulai saat saya sedang bersantai di akhir pekan sambil menikmati mendung nan meneduhkan di Cikarang. Memandangi layar laptop, nurani saya tergerak untuk mem-posting sepatah dua patah kata di situs berlambang burung biru, Twitter. Karena keasyikan, saya malah sempat-sempatnya membaca-baca lagi postingan lama, sampai ke postingan pertama yang saya buat tahun 2010!

Saya terkesima karena menyadari betapa ababilnya saya di masa itu, namun di satu sisi sayapun bangga karena, ya beginilah Yenny. Begitulah jalan hidup yang kulalui. Melalui postingan maksimal 140 karakter, terekam jelas semua keluhan tentang masa kuliah, kegalauan karena menjomblo padahal ada (banyak) yang naksir (ihiiy), perjuangan menyelesaikan Tugas Akhir yang penuh darah dan air mata, serta rasa syukur tak terbendung kepada Tuhan atas semua yang telah Dia lakukan dalam hidupku. Membaca postingan lama di media sosial itu tak ubahnya seperti membaca buku harian, ya? Aku sampai tersenyam-senyum sendiri membayangkan betapa konyolnya situasi yang terjadi saat aku membuat postingan Twitter di masa itu.

Oke, lantas apa yang saya mau sampaikan melalui postingan blog kali ini? Jadi, ceritanya pas saya lagi melihat postingan Twitter yang sudah jadul, saya menemukan sebuah artikel bagus yang saya pernah share. Saya pikir, keren pasti kalau artikel ini tersedia dalam bahasa Indonesia. Menyadari bahwa belum ada orang yang menerjemahkannya ke bahasa Indonesia, maka saya pun memutuskan untuk menjadi orang (pertama?) yang menerjemahkannya dengan sepenuh hati dan jiwa.

Cukup lah basa-basinya. Ngabis-ngabisin paragraf aja. Langsung aja deh cek artikel berikut ini. Penulis aslinya adalah Jen Wilkin dari The Gospel Coalition dengan judul artikel: Exposing 5 Lies About Your Body.


Putriku yang berusia satu tahun senantiasa menyemarakkan suasana di rumah kami setiap hari dengan sepatu mengkilap, baju balerina, dan mahkota yang penuh gemerlap. Dia adalah 100 persen anak perempuan yang telah membuat ayahnya rela melakukan apapun untuknya. Tentu saja saya suka melihatnya berdandan seperti demikian, tetapi tujuaan utama saya adalah menolongnya menjadi wanita ilahi. 
Wanita adalah salah satu mangsa dunia ini; mereka terus-menerus dicekoki dengan keyakinan palsu tentang penampilan mereka. Saya ingin melindungi putri saya dari tipuan-tipuan menghancurkan yang disodorkan oleh gaya hidup di sekelilingnya. Papan ikan, televisi, dan majalah menggambarkan model yang telah di-photoshop dan menunjukkan konsep kecantikan yang tidak nyata dan sulit dicapai.

Dunia bisa mengatakan “Kamu belum cukup oke!”, tetapi sesungguhnya kita harus mewaspadai 5 kebohongan yang diungkapkan budaya kita mengenai tubuh kita:

1) Kebohongan #1: Tubuhmu diciptakan untuk tampil indah. Tubuhmu harus mampu menarik perhatian kaum pria dan membuat iri kaum wanita. Yang terpenting adalah penampilan.

2) Kebohongan #2: Penampilan tubuhmu tidak sempurna, tetapi itu dapat diperbaiki. Kamu tidak memiliki ukuran, bentuk, atau warna tubuh yang sempurna. Namun kamu dapat (dan harus) melakukan banyak usaha dan mengeluarkan banyak biaya untuk memperbaikinya.

3) Kebohongan #3: Tubuhmu adalah sumber kekuatan. Tubuhmu bisa dan harus dilatih, disesuaikan, dan dijaga dari semua tanda-tanda penuaan. Daya tarik dan kekuatan tubuhmu harus dimanfaatkan untuk memberikanmu kekuasaan sekaligus kebebasan dari orang lain.

4) Kebohongan #4: Tubuhmu adalah kepunyaanmu. Kamu adalah pemiliknya. Jadi kamu boleh mengabaikan tubuhnya atau sebaliknya, sangat terobesesi dengannya. Kamu boleh memanjakannya, menghukumnya, bahkan mengubahnya sesuai dengan keinginanmu.

5) Kebohongan #5: Mengubah tampilan luar akan memperbaiki yang di dalam. Dengan mengubah tubuhmu, kamu bisa mengubah kondisi hatimu. Kamu bisa memiliki kepercayaan diri yang lebih, harga diri yang meningkat, dan kebahagiaan yang lebih banyak.



del.icio.us Tags: ,,,,,,,,

You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest