Alternate Realities
8:33:00 am
Antara mimpi dan bukan, sulit dibedakan.
Aku sudah pernah cerita belum? Hampir setiap kali tidur aku selalu bermimpi. Bahkan pada sesi pendek tidur siang/sore sekalipun.
Tidak ada yang perlu dicemaskan karena semua mimpi itu menarik.
Contohnya: tadi malam aku mimpi JJ Lin menggelar jumpa pers, mengatakan bahwa ia akan mulai masuk ke pasar Indonesia, dan pertama-tama ia akan manggung di Samarinda. "Ada apa dengan Samarinda?" pikirku dalam mimpi. Itulah pertanyaan yang selanjutnya tetap kupikirkan setelah aku bangun.
Contohnya: tadi malam aku mimpi JJ Lin menggelar jumpa pers, mengatakan bahwa ia akan mulai masuk ke pasar Indonesia, dan pertama-tama ia akan manggung di Samarinda. "Ada apa dengan Samarinda?" pikirku dalam mimpi. Itulah pertanyaan yang selanjutnya tetap kupikirkan setelah aku bangun.
Pada dasarnya hampir seluruh mimpi itu seru tiada tara. Aku lebih memilih tidur daripada nonton film karena menyadari betapa tak terduga dan serunya mimpi yang akan aku hadapi.
Satu-satunya yang bisa disebut masalah adalah, kadang aku sulit bedakan lagi mana yang mimpi dan yang nyata. Kadang mimpi adalah komplemen dari kenyataan; kadang juga mimpi adalah manifestasi dari kenyataan yang tidak terealisasi. Artinya: aku bisa berpikir bahwa sesuatu itu nyata ketika sebetulnya ia tak pernah ada.
Gara-gara mimpi?
Ah entahlah. Aku bersyukur banget bisa bermimpi dan menikmati lakon-lakon penuh keajaiban di alam lain.
Mungkin aku-lah yang kurang bersentuhan dengan kenyataan sehingga terkaget dengan kontradiksi "mimpi vs realita".
Mungkin aku-lah yang kurang bersentuhan dengan kenyataan sehingga terkaget dengan kontradiksi "mimpi vs realita".
Photo by Luis Del Río Camacho on Unsplash |
3 komentar
bermimpilah setinggi langit, itu kata kakek sy
ReplyDeleteapakah kakek moyangmu seorang pelaut?
DeleteBisa jadi seperti itu.. trll bnyk kakek moyang saya.. hehehe
Delete