THE BEAUTY IS PREPARED TO COVER THE PAIN

9:12:00 am



Wooy, pegel banget duduk di mobil sepanjang perjalanan dari Crystal Bay ke Angel's Billabong!

Gw dan keluarga lagi di Bali waktu itu, dan kita suatu hari short getaway naik fast boat ke pulau mini di seberang: Nusa Penida. Di sana kita strolling around (with a car, of course) ke beberapa objek kece seperti Angel's Billabong, Broken Beach, dan Kelingking Beach.

Damn, Bali is so hot. You sweat all the time. You sweat even when your body does not have enough sweat to produce. Super humid! There hasn't been any rain for the last 6 months (said our driver), and the trees are now dead and dying! Everywhere.

Udah mah panas, pegel bokong karena kita ngitarin jalan tebing yang nanjak dan muter-muter.. eh sesampainya di Angel's Billabong mesti ketemu lautan manusia. Seakan area ini udah diperkosa oleh para pengunjung yang mengaku-ngaku penikmat alam.

Omong kosong lah kalo kalian bilang travelling itu untuk menikmati alam. Kalian bahkan ga luangin waktu untuk menghirup eksistensi pantai cantik ini dengan indera-indera di sekujur tubuh kalian. Yang kalian lakukan hanya cekrek cekrek dan cekrek. Malu-maluin. Ngga turis lokal, ngga turis luar. Begitu kamera di tangan semua jadi barbar. Semua jadi pemerkosa.

Yang kalian pedulikan cuma bagaimana menjadikan pantai itu latar di foto kalian. Supaya feed Instagram kalian indah. Supaya instastory kalian dihujani komentar dan love-love. Supaya kalian membuat netijen iri. "Aku bahagia dan kalian di rumah saja."

Kalo kata saya sih mendingan kalian pulang aja. Di google image banyak gambar serupa dengan quality lebih HD dan sudut pengambilan lebih ciamik. Tempat ini udah penuh sesak. Ditambah menonton kelakuan kalian, kok rasanya semakin menyesakkan lagi.

Tapi abis itu gw mikir. "Kenapa lo orang pada capek-capek nyari pose dan geser tripod demi sebelas-duabelas foto sih? Ini lagi panas-panasnya loh! Terik mampus. Lo kaga foto juga hidup lo bakal bae-bae aja!"

Later on (setelah gw balik ke rumah di Bandung) barulah gw menyadari. Manusia suka berusaha menutupi "kesukaran" mereka dengan hal-hal yang "cantik". Kesukaran di sini bisa macem-macem jenisnya.

Untuk sampe di Angel's Billabong itu usaha yang dibutuhkan ga maen-maen loh. Kalau lo dari daratan Bali maka lo mesti naik fast boat dulu dari pelabuhan Sanur yang memakan waktu 1 jam 15 menit. Sesampainya di Cyrstal Bay, Nusa Penida lo harus sewa kendaraan. Cape? Belum.

Kelelahan yang sesungguhnya adalah ketika lo mulai mengitari Nusa Penida. Pulau mungil yang eksotis tapi kering kerontang. Perjalanan dari ke Angel's Billabong memakan waktu 1.5 jam dan melewati jalanan supersempit (kalo ada 2 mobil, maka salah satunya mesti ngalah dulu) dan lintasannya terjal banget. Terus kalo naik motor instead of a car, lo mesti siap-siap dengan terjangan debu yang tebel. Pe-er banget.

So.. when one has finally arrived in the destination (Angel's Billabong) they expect to release the tension. They want to look good after the long haul driving. They think the adorableness of their photos would compensate for the pain and suffering they've been through. Also think about the overseas tourist that have spent tens of hours of flight across oceans and countries just to get the damn beach. Why should they spoil the precious moment.

Not mean to be harsh, but I'm pretty sure most of them are trying to cover their living pain with some overfiltered visuals. They are just pics or short videos anyway--jangan tertipu dengan apa yang bisa direkam oleh kamera dalam hitungan detik. Kalau sekedar tersenyum siapapun bisa. 

Dan itu terjadi juga pada segi-segi kehidupan yang lain.

Kalo seorang perempuan biasanya tidak berdandan namun suatu hari--out of nowhere--dia berdandan, kemungkinannya ada 2:

1. dia sedang berbahagia dan memanifestasikannya melalui tatanan wajah yang lebih molek, atau
2. dia sedang berduka dan menjadikan make-up sebagai topeng untuk menutupi kedukaannya.

How about money? So far it is the best compensation created by human. Your boss uses money (and praise, sometimes) to recompense for your loss of time, your fatigue, and your exhaustion. I don't think it's unfair. It's just how this earthly living operates.

The beauty..
The luxury..
The pleasure..
are all there to cover the pain, the sadness, and the hollow inside.

It successfully compensates us for just a little while... Until the effects dissipate, and you need another dose of compensation.

You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest