BUKAN MASALAH DOSANYA, TERUS APA??

3:29:00 pm

Gw ngga tau siapa yang membutuhkan tulisan ini. Tapi gw percaya ada seseorang di suatu tempat, pada suatu waktu, yang perlu tahu ini. Kita ngga perlu saling kenal, karena ini adalah jaman di mana orang asing sekalipun bisa pengaruhi kita. Most of the time gw nulis-nulis seperti ini untuk ditujukan ke diri gw sendiri sih. Sebagai reminder, atau sekedar refleksi. Karena gw sudah terinspirasi dengan topik-topik tersebut, makanya gw pengen share di platform ini, sambil yakin bahwa kalian juga pasti diberkati. 


By: Raditya Oloan // watch video

Ini untuk menjawab pertanyaan kalian yang banyak banget masuk.
Bang, gimana lepas dari dosa?
Gimana nahan nafsu?
Gimana untuk ngga masturbasi?
Susah Bang, susah.

Iya susah. Tapi kalau kita tahu kebenarannya dan ikuti prinsipnya, kita pasti berhasil. Karena memang kebenarannya lo sudah dikuduskan dan dibenarkan. Kristus sudah melepaskan Roh-Nya ke dalam hidup kita. Kuncinya cuma satu: bagaimana kita bisa menghidupi kekudusan dan kebenaran yang Tuhan sudah kerjakan.

Ya kita harus bertobat untuk bisa lepas dari dosa. Tapi kalau kita lihat, arti kata dosa itu bukan sekedar tindakannya. Dosa bukan sekedar action yang melanggar Firman Tuhan. Dosa adalah melenceng. Sesuatu yang miss the target--harusnya lurus tapi malah berbelok. 

Nah temen-temen, bertobat sendiri diambil dari kata Metanoia, yang artinya Perubahan Pikiran. Kita sering berpikir, bertobat itu artinya tidak melakukan lagi. Yes itu betul, tapi itu ngga utuh/penuh. Bertobat itu sebenernya adalah mengubah cara kita berpikir (akal). Bertobat itu bukan bicara tentang tidak melakukan lagi. Karena, tidak melakukan lagi itu bicara tentang buah. Justru lo harus temukan akarnya. Apa yang membuat buah bisa bertumbuh? Ya tentu akarnya! Makanya, kalau mau cabut, cabutlah sampai akarnya. 

Katakanlah, kita terlibat masturbasi or pornografi. Yang kita lakukan untuk berhenti biasanya: cabut kabel internet. Tapi, selama kita ngga temukan akarnya, kita pasti akan lakukan lagi. Harusnya, pertanyakan kenapa kita masturbasi? Apa yang membuat kita terikat pornografi?

Gw tahu juga ada banyak perempuan yang melakukan seks bebas. Dia melakukan seks bebas karena ternyata dia takut ditinggalin. That's the problem. Problemnya bukan di seks bebasnya. Problem sebenarnya adalah alasan kenapa perempuan itu melakukan seks bebas--dan ternyata karena dia takut ditinggalin.

Berikutnya, kenapa dia takut ditinggalin? Karena ternyata ketika dia masih kecil, dia punya trauma pernah ditinggalin oleh papanya. Nah, pikiran-pikiran yang mengatakan "Saya kesepian, saya sendirian..." itulah yang harus ditobatkan. Bukan seks bebasnya. Walaupun memang seks bebas harus berhenti, tapi selama akarnya (titik pertobatannya) ngga ditemukan, maka buahnya akan terus muncul.

Kenapa kita suka mencuri? Kenapa kita masturbasi? Semua itu pasti ada akar sebabnya. Akarnya adalah di pikiran. 

Apa yang lo percayai tentang diri lo? Apa yang lo percayai tentang hidup ini? Apa yang lo percayai tentang--mungkin pernikahan? Mungkin kita takut menikah atau kita jadi orang curigaan, karena hati kita pernah dihancurkan. Kita melihat bagaimana orangtua kita bertengkar atau bercerai, sehingga kita menaruh pikiran bahwa cinta itu palsu/pernikahan itu ngga mungkin berhasil. Itu kan pikiran yang melenceng. Itu namanya dosa.

Bertobat artinya berpikir sejalan dengan Firman Tuhan. Makanya kalau lo mau lepas dari dosa, lo bukannya berhenti lakuin dosanya melainkan cabut alasan kenapa lo berdosa. Temukan alasannya: kenapa lo masturbasi, kenapa lo seks bebas, kenapa lo mencuri, dan lainnya. Kalo lo ngga temukan akar dan cabut akarnya, maka lo sesungguhnya belum bertobat. 

Sekali lagi, bertobat = mengubah cara berpikir. Kalau cara berpikir berubah, tindakan kita pasti berubah. Karena pikiran menghasilkan perasaan, dan perasaan menghasilkan tindakan.

Kalau pikirannya diubah, maka perasaannya berubah. Kalau perasaannya berubah, maka tindakannya juga berubah! So, gw tanya lagi: apakah lo udah bertobat? Kebanyakan dari kita hanya mencoba ganti tindakannya, tapi perasaan dan pikirannya masih sama. 

Apa aja akarnya? Mungkin lo masih belum puas diri. Mungkin lo belum mengampuni orangtua lo. Atau, lo menganggap cinta itu ngga ada. Aku ngga tau, tapi yang pasti lo mesti temukan akarnya. Apa sih yang keliru? Apa sih pikiran yang mesti diberesin?

Mintalah sama Tuhan, supaya lo bisa menemukan alasan kenapa lo berbuat dosa. Ketika lo mengganti alasannya, lo akan temukan suatu kekuatan untuk bisa lakukan hal yang benar. Selamat mencoba, guys! Lo harus lepas, karena memang Kristus sudah mati di kayu salib dan membuat lo bebas dari dosa. Tapi yang membuat lo masih terikat adalah cara berpikir yang lama. Ganti cara berpikir, dan alami kemenangan.

Have a life in Christ. God bless you. 

--- 
Photo by Johann Siemens on Unsplash

You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest