DETIL DAN POLA

12:13:00 am

Jadi barusan gw nonton video seorang Social Coach yang bagus banget. Kontennya secara spesifik bahas dating & relationship. Gw cukup terkesima dengan 2-3 video yang gw tonton tadi.

Gw suka karena dia menyampaikan analisa tentang perilaku manusia. Dia nunjukkin cuplikan video interaksi antara sepasang suami-istri (selebriti), dan setelahnya dia kasi insight seperti: cewenya itu tipe macam apa, cowonya itu karakternya bagaimana, tipe hubungan mereka seperti apa. Well, mungkin kalian pikir mana mungkin bisa menilai itu semua dalam waktu singkat? Ahli nujum kali tuh? Eh, bukan guys. Ini tuh berbau ilmiah menurut gw. 

Menurut gw sih expert-expert di bidang seperti ini bisa mahir "membaca manusia" karena dua hal:

1. Mereka sangat memperhatikan detail. 

Sereceh apapun itu. Meski 0.5 detik sekalipun. Mereka bisa pause cuplikan itu berkali-kali dan menarik kesimpulan dari apa yang nampak. Well, mesti dipastikan dulu ya bahwa video interaksi pasangan tersebut dibuat tanpa settingan. Misalnya, ketika pasangan itu lagi santai di ruang publik dan direkam paparazzi. Atau, waktu mereka lagi IG live santai sambil bahas yang ngga penting. Esensi percakapan mereka mungkin ga terlalu penting, tapi bagi "pembaca manusia" yang terutama adalah bagaimana orang-orang di video itu melontarkan aksi dan reaksi. Kalau kamu betul-betul menaruh perhatian, kamu akan menemukan apa yang tadinya tak terlihat.   

2. Mereka paham pola. 

Tidak ada asap kalau tidak ada api. Itulah pola. Jika langit mendung dan ada suara gledek, itu tanda hujan bakal datang. Jangankan mendung--kadang saat angin di jalanan mulai terasa lebih kencang dan hembusannya lebih dingin, kamu juga menyadari kok ini tuh tipe angin yang jadi opening hujan gede. Pernah notice ngga? 

Pola itu biasanya berulang. Kalau berulang, ya berarti gampang dong buat dipahami. Masalahnya, ngga semua orang pay attention to details (balik ke poin 1). Bagi social expert yang udah nonton ratusan video interaksi pasangan, secara sekilas aja mereka bisa tahu pasangan tersebut akan langgeng atau tidak, hubungannya healthy atau toxic, dan sebagainya. 

Ini mengingatkan gw sama Dr. John Gottman, peneliti psikologi yang selama empat dekade mempelajari tentang prediksi perceraian dan stabilitas perkawinan. Dalam penelitiannya terhadap beberapa pasangan di tahun 1992, Gottman bisa memprediksi pasangan mana nih yang bakal cerai, dengan tingkat akurasi 93.6%.

Kalau mau dapet lebih banyak insight soal metode apa yang beliau pakai, kalian bisa googling. Sejauh ini, gw cuma mau berterimakasih dengan social dan psychology expert macam mereka yang telah menyingkap tabir tentang hal-hal remeh dalam interaksi manusia. Ahhhh. Senangnya. 

Photo by Sergei Sviridov on Unsplash


You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest