Si Kepo

2:25:00 pm

Tidak ada jejaring sosial yang paling kepo selain Facebook!
Bukan hanya kepo. Dia juga sok tau, sok kenal, sok ramah!
Kerjanya nguntiiit ajaa, pengen tau apa yang kita lakukan.

Gw ga nyangka dia segitunya sama gw.
Ini semua bermula saat suatu hari gw memperhatikan sesuatu di Facebook yang sebelumnya hampir gak pernah gw lihat ...

[flashback...]

Setelah Login seperti biasa, gw mengunjungi Facebook secara rutin, tapi bukan untuk memperbaharui status melainkan melihat-lihat apa yang dikerjakan orang serta problema dan drama mereka. Stalking? Anggap saja begitu. Istilah tidak penting.

Lalu sepintas gw bisa  melihat Facebook berbicara. Ya, dia menyapa.
Masalahnya, sapaannya kali ini lebih atraktif. Seperti seseorang pada kawan karibnya. Ah, bahkan kawan juga tidak serajin ini menyapa gw. Facebook jauh lebih ramah.

Nggak percaya?
Begini, dulu Facebook itu menyebalkan. Dia bertingkah seolah dia tukang ramal. Paranormal! Atau dukun dengan bola kristal di tangannya. Dulu, itu dulu. Saat dia menyapa gw dengan pertanyaan "What's in your mind?". Selalu begitu setiap kali. Gw bosan dan tidak pernah menanggapinya. Untunglah dia tidak memaksa. Tapi pertanyaan itu dengan rajin dia lontarkan. Mungkin dia hanya ingin CCP alias Cari-cari Perhatian. Boleh juga. Tapi caranya payah, nih.

Lalu seiring berjalannya waktu, mungkin dia sadar bahwa gw udah lama nggak menjawab sapaan hangatnya itu. Apa dia cemburu melihat gw lebih tertarik dengan jejaring sosial tetangga sebelah bersimbol blue bird itu? Apa dia merasa gw nggak adil? Sementara dia berjuang susah payah menyapa gw dengan lemah lembut, Twitter malahan mengedipkan sebelah matanya saja tidak pernah tapi gw lebih menanggapinya.  

Tanpa gw duga (dan barangkali nggak banyak juga yang akan menduganya), Facebook bagaikan bertransformasi. Entah ada angin atau hujan dari sebelah mana (kalau banjir sih pastinya di Jakarta) yang membuat dia tiba-tiba jadi lebih ramah, hangat, menarik... Dan perubahan yang sangat mencolok darinya adalah, dia tidak lagi nge-sok jadi peramal yang pengen tahu isi pikiran gw. 

Gw patut memuji usahanya yang satu ini. Nggak semua orang-orang baik yang gw kenal menyapa seperti ini. 

Well, bahkan dia menanyakan kabar gw, dan nggak lupa juga menyertakan nama gw di akhir sapaannya. (Kerja yang bagus, bro, karena lo mengeja nama gw dengan benar. Hahaha).












Menarik, kan? Walaupun enggak pernah gw tanggapi, dia setia menanti jawaban-jawaban gw. Uhm, oke gw coba jawab sekarang aja. 

1) How's it going, Yenny? 
>>> What do you mean 'it'? If it is my life, honestly it's going pretty worse recently. LOL.

2) What's going on, Yenny? 
>>> Nothing special, dude. Just a little bit of stomachache in this semi-sunny day.

3) How are you feeling, Yenny? 
>>> I'm feeling bad 'coz someone is trying to sneak in my house without permission!

4) Apa kabar, Yenny? 
>>> Lebih baik dari kemarin.

5) Ada kejadian apa, Yenny? 
>>> Bukan urusan lo. Hehe.

6) Bagaimana keadaannya, Yenny? 
>>> Apanya yang bagaimana? Sakit perut gw yang pasti lumayan jinak setelah pake minyak kayu putih. (nggak penting, ya?)

7) Apa yang Anda rasakan, Yenny?
>>> Sakit perut. Kan tadi udah dijawab!

Okay, gw nggak heran sekarang, kalau akhirnya banyak orang yang terpancing ingin ngobrol sama si Facebook. Soalnya dia supel gitu, sih! Dan dia perhatian banget. Walau kadang terkesan sok ramah dan sok akrab. Tapi udah jauh lebih baik dari yang sebelumnya. 'What's in your mind?' mending dipake sama tukang nujum aja deh.

Tapi sorry, ya. Sampai kapanpun gw nggak berminat banget dengan sapaan-sapaan bersahabat dari lo. Mungkin nanti, baru gw jawab, saat nggak ada lagi orang di dunia ini yang bisa gw ajak ngobrol. Hahahaha.

You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest