Iman vs Naif (versi gw)

1:05:00 pm

Iman adalah, seperti saat kamu dengan sabar menantikan hasil test masuk strata-3 ke Harvard University setelah kamu berpeluh mengerjakan test tersebut meskipun kamu mengerjakannya sambil bersin-bersin dan sepanjang minggu sebelumnya kamu telah berjuang belajar mati-matian.

Naif adalah, seperti saat kamu penasaran dengan suhu api di abad ke-21 lalu meletakkan tanganmu di atas tungku api unggun dan berdoa dalam hati agar Tuhan membuat tanganmu kebal.



Iman adalah, seperti saat kamu sedang bermain bola di tepi pantai, lalu tiba-tiba bola itu hanyut ke tengah pantai dan kamu bertanggung jawab untuk mengambilnya, namun saat kamu hendak meraih bola itu, ombak datang dan menenggalamkanmu tanpa minta ijin sebelumnya, lalu di tengah-tengah gemuruh ombak yang mengombang-ambing dirimu, kamu berteriak, "God, help me! Someone, please help!" sambil berdoa, "Tuhan, jadikan ombak ini mengarah ke daratan."

Naif adalah, seperti saat kamu membaca di surat kabar bahwa ada prediksi badai Sandy di pantai timur Amerika Serikat yang akan terjadi pada pukul 14.55 hari ini lalu kamu berpikir bahwa "Inilah kesempatanku untuk menolong mereka dan menunjukkan siapa Tuhanku yang tangan-Nya kuat", dan kemudian kamu pergi ke Manhattan tepat waktu saat badai itu datang menghadang. Kemudian di terbitan New York Times keesokan harinya muncul berita dukacita yang memuat namamu dengan tulisan R.I.P (Rotten In Pieces, lol).



Iman adalah, seperti saat kamu mengetahui bahwa di depan jalan menuju sekolahmu ada sekelompok anjing kelaparan yang meneteskan air liurnya saat memandangmu (padahal kamu adalah penderita anoreksia akut), dan dengan ditemani bulu kuduk yang berdiri tegak, kamu memejamkan mata sambil berjalan perlahan, berharap agar para anjing itu cukup mual dengan mencium baumu saja sehingga nafsu makan mereka berkurang drastis.

Naif adalah, seperti saat kamu menyadari jam dinding sudah berdentang 4 kali tanda pukul 04.00 dan kamu tetap tidak segera tidur karena sedang mengerjakan tugas pelayananmu padahal kamu harus tiba di meeting proyek pukul 06.00. Dan setelah pukul 05.00 kamu malah jatuh teler karena tugas itu baru selesai dan kamu merasa hendak pergi tidur. Lalu karena kamu ingat bahwa tubuh adalah bait Allah yang harus dijaga, maka kamu pun memilih untuk tertidur 1-2 jam dan berharap bahwa meeting tersebut ditunda atau semua personil termasuk si boss datang terlambat, sehingga kamu bukanlah orang yang patut dipersalahkan jika datang terlambat.



Iman adalah, saat kamu tahu penderita penyakit kanker lidah divonis bisa bertahan hidup 3 bulan saja tapi kamu percaya bahwa Tuhan ingin menyatakan kemuliaan-Nya dalam hidupmu dan Ia masih punya rencana untukmu, sehingga kamu yakin bahwa sisa hidupmu akan ditambahkan-Nya.

Naif adalah, saat kamu sudah tahu kentang McDonald's mengandung ratusan tipe pengawet yang membuatnya bertahan lama minimal 10 minggu di perutmu tanpa terurai, tapi karena ingin langsing dalam rangka menjaga keseimbangan berat badan ideal, kamu memutuskan untuk mengganti nasimu dengan beberapa potong kentang itu selama sebulan. Dan di akhir periode "diet"-mu kamu malah menginap di rumah sakit tetapi di sana kamu tetap berdoa agar Yang Mahakuasa membuat pihak manajemen McDonald's bertobat dan merombak resep mereka.

You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest