Kalau Kami Diam

10:46:00 pm

Seharusnya penghuni planet Bumi ini lebih bijaksana dalam menghadapi kaum introvert—kaum yang minoritas jika dibandingkan dengan si ekstrovert yang bertebaran di jagad raya.

Introvert seringkali disalahpahami. Oleh karena itu, saya sebagai salah satu anggota klub kaum introvert akan memberikan klarifikasi.

Kalau kami diam, itu bukan berarti kami marah (walaupun jika kami marah memang kami lebih suka mengekspresikan emosi itu melalui diam).

Tapi tidak semua bentuk senyap kami adalah bentuk amarah.

Seringkali kami diam karena kami sedang berpikir, dan karena proses berpikir membutuhkan banyak waktu dan konsentrasi, kami tidak ingin banyak bicara. Dengan berdiam diri, kami bisa fokus berpikir.

Dan cara kami berpikir tidak seperti caranya kaum ekstrovert--yang butuh bicara banyak supaya mereka bisa mendapatkan solusi dari kegalauan mereka. Kami butuh waktu berhari-hari untuk diam sampai kami bisa memecahkan/menemukan solusi dari apa yang kami pikirkan.

Dan kami tidak suka ditanya terus-menerus.

Jika kami tidak memberitahukan kalian sesuatu, maka kalian sebaiknya tidak memaksa kami bersuara.

Karena berbicara ataupun diam, dua-duanya merupakan hak asasi manusia. Dan kalau kami memilih untuk diam pada sebuah periode waktu, tolong hargai itu.

Dan cara kalian ‘memanipulasi’ kami supaya kami berbicara, sangatlah menyebalkan. Kalian mencoba memberi nasihat, petuah, motivasi yang hampir tidak ada kaitannya dengan isu yang sedang kami selesaikan di otak kami. Dan tindakan kalian itu hanya membuat konsentrasi kami buyar.

Dan jika hal-hal di atas sudah terjadi, kami akan menjadi semakin diam. Bukan dalam rangka ‘pura-pura mendiamkan diri biar dibujuk-bujuk’, tapi karena kami tidak bisa memikirkan banyak isu dalam sekali proses. Kami lebih suka single-tasking daripada multi-tasking.

Pertanyaan-pertanyaan kalian hanya akan membuat kami bingung, dan respon kami dalam kebingungan adalah diam.


Jadi, tolong apresiasi keheningan kami para introvert—sebagaimana kami mengapresiasi berisiknya kalian kaum ekstrovert.

You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest