30-Day Blog Challenge: Day 27, Your day, in great detail

12:52:00 pm



Halo semua! Udah tahun 2017 aja nih, selamat menikmati berkurangnya usia ya. Semoga di tahun ini kita lebih waras dari tahun sebelumnya.

Pergantian tahun tadi malem ngga seheboh tahun-tahun sebelumnya. Saya sempet dapet broadcast message bahwa beberapa daerah di Indonesia melarang peniupan terompet saat tahun baru karena itu merupakan budaya Yahudi. Wah, banyak banget kontribusi orang Yahudi di dunia ini. Yah, mungkin sikap anti-Yahudi telah membuat beberapa kalangan di Indonesia enggan menghebohkan malam pergantian tahun dengan terompet. Tak ada terompet, telolet pun jadi. Hmm, tapi mungkin perlu dicek dulu apakah telolet bener-bener bukan berasal dari ritual Yahudi. Hihi..

Nah, setelah tahun 2016 usai, ternyata saya masih juga belum lulus dari 30-day blog challenge ini. Huhu.. Rasanya bete, nggak bisa menepati janji ke diri sendiri. Tapi, ya sudahlah, yang penting segera diselesaikan supaya bisa melaju ke blog challenge lainnya.

Saya akan cerita soal hari ini, hari pertama di tahun 2017. Apa ada yang spesial? Hmm, ngga juga sih, Biasa saja kayak hari Minggu yang normal. Hanya saja, hari ini saya bangun 'agak siang' karena tadi malem baru bisa tidur pas subuh (pukul 01.00 WIB) akibat terganggu oleh berisiknya jedar-jeder kembang api dan petasan di sekitar rumah.

Hari ini saya akan pergi beribadah ke gereja, dan tadi saya baru aja masak nasi goreng ayam mentega yang rasanya JUARA banget (ya, setidaknya itu menurut penilaian saya, Daripada ngga ada yang muji, yakan?). Hari ini juga saya akan beribadah bersama mama, kakak, dan adik saya. Betul, momen liburan tahun baru telah membuat semua bocah pada kumpul di rumah.

Oya, sebelum saya menutup postingan ini (karena saya bingung, mau ngomong apa lagi. Hihi), saya cuma mau bilang: jangan sesali apapun di tahun 2016. Udah, relakan saja. Tidak perlu melupakan, tidak perlu membenci. Keputusan salah di tahun lalu adalah peringatan supaya kita lebih bijak mengambil langkah di tahun 2017, sedangkan perilaku menyakitkan yang dilakukan orang lain terhadap kita adalah sarana agar kita makin kebal terhadap kebaperan (alias makin dewasa). 

Sekali lagi, berbahagialah dengan semua yang sudah terjadi di 2016. Jika ada hal-hal yang belum tercapai (atau tercapai tapi tidak sesuai harapan), jangan kutuki itu. Karena terkadang Tuhan punya rencana di balik duka.

Ya ampun, kenapa saya mellow sekali di tahun baru ini ya?


You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest