Love is Weird

6:45:00 pm

Belum pernah aku menemui pasangan “seaneh tapi senyata” Shinichi dan Ran.

Apa kalian sanggup membayangkan?

Kalau aku adalah Ran, maka...

... aku akan merasa selalu jauh dengan orang yang kucintai, padahal dia begitu dekat—sedekat jarak bulu mata ke bulu idung.

... aku harus menahan diri untuk tidak kepo dengan keadaan orang yang kucintai, padahal aku tiap hari merindukannya.

... aku berusaha tegar di depan seorang bocah—yang aku anggap hanyalah anak ingusan yang numpang tidur & makan di rumahku—tapi sesungguhnya kepada bocah itulah aku sedang menyembunyikan perasaanku karena dia adalah orang yang seharusnya mendengarkan pengakuanku.

HALAH RIBET AMAT BAHASANYA.

Intinya....

Bisa kubayangkan bagaimana susahnya menjadi Ran!

Kalau Ran bisa menahan nangis setiap kali kangen Shinichi, itu semata-mata karena ia tidak ingin membuat Conan (yang sebenernya adalah Shinichi namun hal ini tidak diketahui Ran) khawatir.

Dan setiap kali Ran sedih, Conan aka Shinichi hanya bengong, terpaku dan tidak paham apa yang Ran rasakan. Dan itu sebabnya aku kesal dengan ketololan Conan aka Shinichi yang lebih punya waktu untuk ngurusin kasus-kasusnya daripada memikirkan perasaan seorang wanita yang begitu peduli padanya. Dan itu sebabnya aku bertanya-tanya sampai hari ini mengapa laki-laki adalah makhluk yang sebegitu bodohnya! Huh.

Dan sebenernya si Shinichi konyol itu sangat menyayangi Ran namun dia tidak punya cara jenius untuk mengungkapkan perasaan itu pada Ran. Shinichi lebih ahli dalam menjinakkan bom dan meringkus penjahat ketimbang menjadi gentleman yang bisa meluluhkan hati Ran. Itu sebabnya Ran seringkali merasa di-PHP-in sama Shinichi. Dan sebenernya, kalau dipikir-pikir secara logis, apa yang dilakukan Shinichi adalah sebuah bentuk penipuan berencana, masif, dan terorganisir karena dia mengaku sebagai Conan di hadapan Ran. Apa lo ngga bisa bayangkan gimana kalau suatu hari Ran denger pengakuan Conan bahwa dia adalah Shinichi? Kalau ngga loncat sambil salto 70x sih, itu berarti si Ran kuat mental—sanggup menerima kenyataan dan memaafkan si Shinichi brengsek yang udah bohongin dia dan bikin dia penasaran selama bertahun-tahun! Sungguh sebuah penistaan hati! Dan kenapa gw jadi kesel karena sebuah film kartun ya?

Kesimpulannya adalah, untuk berada pada posisi Ran, haduh... saya ngga kuat. Saya bakal kibaskan bendera putih sambil bawa sesajen.


Jadi engga heran kalau Ran jadi juara turnamen karate, lha wong dia sekuat baja gitu orangnya!


You Might Also Like

0 komentar

CONNECT ON TWITTER

Blog Archive

connect on Pinterest