Kehausan di Padang Gurun
4:35:00 pm
Seorang pria
tersesat di gurun pasir. Ia hampir mati kehausan. Akhirnya, ia tiba di sebuah
rumah kosong. Di depan rumah tua tanpa jendela dan hampir roboh itu, terdapat
sebuah pompa air. Segera ia menuju pompa itu dan mulai memompa sekuat tenaga.
Tapi, tidak ada air yang keluar.
Lalu ia melihat
ada kendi kecil di sebelah pompa itu dengan mulutnya tertutup gabus dan
tertempel kertas dengan tulisan, “Sahabat, pompa ini harus dipancing dengan air
dulu. Setelah Anda mendapatkan airnya, mohon jangan lupa mengisi kendi ini lagi
sebelum Anda pergi.” Pria itu mencabut gabusnya dan ternyata kendi itu berisi
penuh air.
“Apakah air ini
harus dipergunakan untuk memancing pompa? Bagaimana kalau tidak berhasil? Tidak
ada air lagi. Bukankah lebih aman saya minum airnya dulu daripada nanti mati
kehausan kalau ternyata pompanya tidak berfungsi? Untuk apa menuangkannya ke
pompa karatan hanya karena instruksi di atas kertas kumal yang belum tentu
benar?” Begitu pikirnya.
Untung suara
hatinya mengatakan bahwa ia harus mencoba mengikuti nasihat yang tertera di
kertas itu, sekalipun berisiko. Ia menuangkan seluruh isi kendi itu ke dalam
pompa karatan tersebut dan dengan sekuat tenaga memompanya.
Benar! Air keluar
dengan melimpah. Pria itu minum sepuasnya. Setelah istirahat memulihkan tenaga
dan sebelum meninggalkan tempat itu, ia mengisi kendi itu sampai penuh,
menutupkan kembali gabusnya dan menambahkan beberapa kata di bawah instruksi
pesan itu: “Saya telah melakukannya dan berhasil. Engkau harus mengorbankan
semuanya terlebih dahulu sebelum bisa menerima kembali secara berlimpah.”
Pesan Moral (udah
kayak pelajaran Bahasa Indonesia zaman SD aja ya, Guys...) dari kisah di atas:
#1 Apa yang kita
ketahui dan apa yang kita pikirin, belum tentu bener. Yes, kita punya logika
dan akal sehat. Tapi belum tentu realita selalu sejalan dengan ekspektasi kita.
Otak lo bisa aja menipu lo.
Lagian yang bikin
dunia dan segala isinya kan Tuhan, bukan elo! Jadi elo jangan sok-sokan bikin
teorema bahwa air dari kendi ngga mungkin bisa jadi pancingan buat pompa itu!
Terus, jangan suka keseringan pake logika. Ngga bagus buat kreativitas.
Lama-lama lo susah jadi pribadi inovatif.
#2 Kita ngga akan
tahu kalau belum praktekkin. Pernah kan, liat video tutorial cara mengukir daun
bayam atau cara mengupas semangka dengan kuku? Okay, gw boong sih. Gw juga ngga
pernah liat dua video ini. Tapi ada begitu banyak video tutorial di internet,
kan? Terus lo pernah ngga sih, bener-bener nyobain sesuai instruksi video itu dan
hasilnya failed abis? Dan kemudian lo
mulai mengutuki diri lo, padahal sebenernya kalau ditelusuri lebih mendalam,
kesalahan terdapat pada si pembuat video itu karena dia ternyata melakukan
rekayasa Photoshop dan editing Premiere tingkat wahid sehingga mata pemirsanya
tertipu?!?
#3 Kalau menurut
lo sendiri apa? Apa pesan moral dari kisah di atas?
2 komentar
Pesan Moral diatas menurut Matthew Marcel Roebert yang komentar pertama sebelum si John yang masih ngedit dan teman teman yenni yang lain.
ReplyDeleteWohooooooo komentar pertama hahahha (apa sih gw malem-malem ga jelas)
Pesan Moral yang saya dapat adalah, selalu dan selalu membawa tempat minum ketika akan pergi kemanapun.
Orang di padang gurun itu lupa satu hal penting. Dia masih tersesat. Yang artinya dia masih harus berjalan lagi di padang gurun untuk mencari jalan kembali. Yang artinya dia bisa saja haus lagi.
Jadi pesan moral dari cerita ini. Selalu dan selalu bawa botol minum kemanapun kalian pergi. Karena selain dapat menyimpan persediaan air minum selama perjalanan kalian juga bisa menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan botol plastik.
Hidup Go Green, Hidup Jokowi, Hidup Ahok
Selamat, Anda pertamax! (walaupun pertalite lebih disukai karena lebih murah, hahaha ... *absurd siang-siang)
DeleteNah itu dia, harusnya dia menyediakan botol minum ya untuk menampung air yang keluar dari sumur. Mengingat sumurnya itu ngga portable dan mungkin itu sumur pertama & terakhir yang dia lihat. Dan pastikan botol minumnya bisa menampung 20 liter-an yaa..
Wah itu mah galon kali ya, bukan botol minum. Apa tangki PDAM aja kita pinjemin ke si pemuda itu ?! Hihihi...
Jangan lupa dukung Ahok di Pilkada 2017 ya...