Belum pernah aku menemui pasangan “seaneh tapi senyata” Shinichi dan Ran.
Apa kalian
sanggup membayangkan?
Kalau aku adalah
Ran, maka...
... aku akan merasa
selalu jauh dengan orang yang kucintai, padahal dia begitu dekat—sedekat jarak
bulu mata ke bulu idung.
... aku harus
menahan diri untuk tidak kepo dengan keadaan orang yang kucintai, padahal aku
tiap hari merindukannya.
... aku berusaha
tegar di depan seorang bocah—yang aku anggap hanyalah anak ingusan yang numpang
tidur & makan di rumahku—tapi sesungguhnya kepada bocah itulah aku sedang
menyembunyikan perasaanku karena dia adalah orang yang seharusnya mendengarkan
pengakuanku.
HALAH RIBET AMAT
BAHASANYA.
Intinya....
Bisa kubayangkan
bagaimana susahnya menjadi Ran!
Kalau Ran bisa
menahan nangis setiap kali kangen Shinichi, itu semata-mata karena ia tidak
ingin membuat Conan (yang sebenernya adalah Shinichi namun hal ini tidak
diketahui Ran) khawatir.
Dan setiap kali
Ran sedih, Conan aka Shinichi hanya bengong, terpaku dan tidak paham apa yang
Ran rasakan. Dan itu sebabnya aku kesal dengan ketololan Conan aka Shinichi
yang lebih punya waktu untuk ngurusin kasus-kasusnya daripada memikirkan
perasaan seorang wanita yang begitu peduli padanya. Dan itu sebabnya aku
bertanya-tanya sampai hari ini mengapa laki-laki adalah makhluk yang sebegitu
bodohnya! Huh.
Dan sebenernya si
Shinichi konyol itu sangat menyayangi Ran namun dia tidak punya cara jenius
untuk mengungkapkan perasaan itu pada Ran. Shinichi lebih ahli dalam
menjinakkan bom dan meringkus penjahat ketimbang menjadi gentleman yang bisa
meluluhkan hati Ran. Itu sebabnya Ran seringkali merasa di-PHP-in sama
Shinichi. Dan sebenernya, kalau dipikir-pikir secara logis, apa yang dilakukan
Shinichi adalah sebuah bentuk penipuan berencana, masif, dan terorganisir
karena dia mengaku sebagai Conan di hadapan Ran. Apa lo ngga bisa bayangkan
gimana kalau suatu hari Ran denger pengakuan Conan bahwa dia adalah Shinichi?
Kalau ngga loncat sambil salto 70x sih, itu berarti si Ran kuat mental—sanggup
menerima kenyataan dan memaafkan si Shinichi brengsek yang udah bohongin dia
dan bikin dia penasaran selama bertahun-tahun! Sungguh sebuah penistaan hati! Dan
kenapa gw jadi kesel karena sebuah film kartun ya?
Kesimpulannya
adalah, untuk berada pada posisi Ran, haduh... saya ngga kuat. Saya bakal kibaskan
bendera putih sambil bawa sesajen.
Jadi engga heran
kalau Ran jadi juara turnamen karate, lha
wong dia sekuat baja gitu orangnya!