Seorang Pemuda Ngawur dan Tiga Pohon
11:53:00 pm
Aku harus tenang dan berbalik kepada Allah; hanya
Dia pengharapanku. (Mazmur 62:5, VMD)
Alkisah, seorang
pemuda hidup sebatang kara. Pada suatu hari, si pemuda merasa jenuh dengan
kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya ia hidup di dunia ini.
Hari-harinya dihabiskan dengan bekerja di ladang orang demi sesuap nasi.
Baginya, hidup itu hanya sekedar melewati hari untuk menunggu kapan mati.
Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.
“Daripada tidak
tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih aku mengakhiri saja
kehidupan ini,” katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat
menggantung diri di sebatang pohon.
Pohon pertama
yang dituju, tiba-tiba menyela lembut. “Anak muda, tolong jangan menggantung
diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila ia patah. Padahal setiap
pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur
siapapun yang berada di sekitar sini.”
Dengan kesal, si
pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain. Saat bersiap-siap, kembali
terdengar suara lirih si pohon, “Hai anak muda! Kamu lihat di atas sini, ada
sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan
rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah
lebah dan manusia yang telah bekerja keras untuk menikmati hasilnya.”
Si pemuda
berjalan mencari pohon yang ketiga. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda,
“Anak muda, karena rindangnya daunku, aku banyak dimanfaatkan oleh manusia dan
hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong
jangan mati di sini.”
Si pemuda
berpikir dan tersadar, “Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas
aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita
dan akan bekerja dengan baik untuk bisa bermanfaat bagi makhluk lain.”
Dari kisah ini,
kita harus mengerti bahwa Tuhan memberikan kita hidup karena orang lain
membutuhkan kita. Mungkin Anda bosan, lelah, dan jenuh dengan hidup Anda. Tapi
Anda harus sadar, mungkin saja Tuhan mengizinkan Anda berada pada kondisi
sekarang di titik kehidupan Anda ini karena ADA SESEORANG yang membutuhkan
Anda.
Jangan menjadi
terlalu egois dan berpikir untuk menghilangkan begitu saja nyawa Anda. Seseorang
di luar sana masih memerlukan kasih, pemberian, dan perhatian Anda.
1 komentar
Amin, tulsss bangettttt
ReplyDeleteSayang banget kalao harus kehilangan nyawa, sedangkan Tuhan mau berkarya lebih banyak lewat diri kita! Hidup berat beritau Tuhan, hidup ringan beritau Tuhan, semua beritahu Tuhan!